
Ini Dia Asumsi Ayah-Ayah Hebat di Hari Ibu
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu. Banyak orang turut merayakan dengan memberi ucapan pada ibunya, sosok manusia yang telah rela 9 bulan menahan penderitaan demi anaknya.
Lantas, bagaimana pendapat para ayah atau pengusaha-pengusaha sukses yang bergerak pada bidang ekonomi? Ini dia tanggapan mereka terhadap ibu dan untuk istrinya yang telah jadi seorang ibu.

Direktur Permata Bank Syariah, Achmad K Permana, mengatakan, ibu baginya adalah segala-galanya, seperti yang dikatakan hadist bahwa seorang anak harus datang ke ibu 3 kali dan ayah hanya 1 kali itu benar.
“Pada waktu pertumbuhan, saya lebih banyak waktu dengan ibu, bukan ayah. Dia yang mengarahkan dan memaksa saya untuk belajar agama dan memonitor pertumbuhan belajar saya. Bagi saya adalah ibu 3 kali lipat dari ayah saya,” katanya di sela-sela acara pembukaan Permata Bank Syariah, di Jl AP Pettarani, 22 Desember 2015.
Jadi menurutnya, bagi para ibu di seluruh Indonesia, peran dari ibu dalam rumah tangga sangat vital. Kemajuan dalam rumah tangga itu adalah ibu, bahwa bapak membantu secara ekonomi pasti iya. Tetapi ibu memiliki banyak peran.
Halaman 2
Sama halnya dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel, Latunreng, yang juga sangat mengapresiasi Hari Ibu. Baginya, Hari Ibu adalah hari yang paling istimewa karena tanpa ibu, seseorang tak akan lahir di dunia.
“Ibulah orang satu-satunya yang berjasa dan memberikan kontribusi untuk kehidupan kita,” ujarnya via telepon seluler, di waktu yang sama.
Dilanjutkannya, bahwa ia menganggap jika ibu adalah malaikat. Ia yang memberi makan, menjaga, merawat, dan memberikan pendidikan. Ia pun menanggapi positif segala bentuk ekspresi orang-orang di Hari Ibu ini yang beredar di media sosial.
“Apresiasi masyarakat pada sosial media kami melihat pada sisi positifnya saja, bahwa ekspresi seseorang berbeda. Ada orang yang karena Hari Ibu, dia mau tidur sama mamanya karena kangen. Ada juga karena kejauhan cukup pasang foto sama mamanya. Bergantung bagaimana mereka mengekspresikan, sebab ekspresi itu sebagai bentuk penghormatan. Artinya, tidak boleh kita sinis kepada orang yang menggunakan Hari Ibu sebagai pengungkap. Kan kalau ada yang sibuk, biasa dia lupa. Minimal ada Hari Ibu sebagai alasan mereka untuk mengingat,” terangnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Kadisbud Sulsel, Devo Khadafi, bahwa ia sangat mengapresiasi peringatan Hari Ibu, sebagai wujud rasa hormat dan cinta kepada seorang wanita yg bernama ibu.
Halaman 3
“Bagi saya, seorang ibu tidak akan dapat ternilai dengan yg ada di dunia ini. perjuangannya, kasih sayangnya, lemah lembutnya. Bahkan keluarga dan sebuah negara pun membutuhkan seorang ibu,” jelasnya via whatssap.
Tak mau kalah, pakar ekonomi, Marsuki DEA, mengimbau para anak agar sadar bahwa mereka dikandung 9 bulan dan dilahirkan oleh ibu. Dan mereka dilahirkan bukan untuk jadi anak yang durhaka, koruptor, apalagi menjadi penjahat kemanusiaan di dunia.(*)