Global Game Jam, game developer, Danny Pomanto, Smart City
#

Ada “ Santet “ di Makassar Global Game Jam 2016

Senin, 01 Februari 2016 | 15:28 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Citizen Reporter

Halaman 1

Makassar,GoSulsel.com – Kota Makassar sukses ambil bagian pada event International Global Game Jam 2016. Bertempat di rumah software Indonesia Makassar Technopark (RSI MTP), puluhan developer game asal Makassar berhasil menciptakan lima aplikasi game yang langsung di apload kewww.globalgamejam,org, situs resmi global game jam ( GGJ ) 2016.

“Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan. Kerja keras anak – anak kita selama tiga hari tiga malam tanpa jeda tidaklah sia-sia. Membuat aplikasi game itu butuh waktu lama sebenarnya, namun mereka bisa menyelesaikannya hanya dengan tiga hari  “ ujar kepala dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Muhammad Ismounandar saat dikonfirmasi, senin (1/2/2016).

pt-vale-indonesia

Menurut Ismounandar, dalam waktu dekat, para developer game yang umumnya masih duduk di bangku kuliah itu akan mendemokan game ciptaanya di depan walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto.

“Kami sudah sampaikan hasilnya ke pak Wali, dan beliau sangat ingin menemui anak – anak Makassar yang dianggapnya brilian itu “ lanjutnya.

Di situs resmi GGJ 2016, di tampilkan lima profil game yang di ciptakan anak – anak Makassar, diantaranya, Where’s the past yang di buat oleh tim Akatsuki, Food worship diciptakan oleh tim  The Hungry Jamers, Nova Galaxy  yang di buat oleh tim Marble Eight, Rock Jump Game oleh tim  Masimoko, serta game The santet oleh tim  The Sembarang.

Halaman 2

“The Santet bercerita tentang tokoh utama yang terkena santet.  Untuk memainkannya, tokoh utama harus menemukan api untuk menuju ke level selanjutnya. Jadi misinya melepaskan diri dari santet yang membelenggunya di dunia lain. Jika berhasil melewati setiap level.

Dia akan terbebas dan kembali ke dunia normal, tapi jika gagal, tokoh utama akan terjebak selamanya dan berakhir dengan bunuh diri “ ujar Kasmir Syariaty, salah satu anggota tim The Sembarang yang menciptakan game The Santet.

Sementara itu game where the Past yang di ciptakan oleh tim Akatsuki bercerita tentang seorang pria yang di kirim ke masa lalu untuk melakukan perbaikan demi mencegah bumi dari kepunahan di masa depan. Game ini masih dalam versi beta dan  dibuat dengan model trilogy.

Organizer Makassar Global Game Jam 2016, Fordyta Abubakar saat di konfirmasi di RSI MTP menjelaskan hasil pelaksanaan GGJ 2016.

“ Hingga sekarang jumlah game yang di apload dari seluruh kota pelaksana GGJ di dunia sebanyak 6661 buah game dan angkanya masih terus bertambah. Semua game yang di buat tahun ini bertema “ ritual “ sesuai keputusan panitia utama yang ada di kota California, USA “ ujar Fordyta.

Halaman 3

Para peserta Makassar GGJ 2016 umumnya masih berstatus mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi yang ada di kota Makassar.

“ Banyak talenta baru yang muncul. Bahkan tidak semuanya berlatar pendidikan computer. Mudah – mudahan ini perkembangan positif untuk developer game di kota Makassar kedepannya “ ujar Fordyta yang beberapa waktu lalu sukses membawa timnya meraih juara tiga di ajang kompetisi game tingkat nasional di Institut Teknologi Bandung.

Untuk diketahui, saat ini industri game di kenal memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk di geluti. Bayangkan saja,  Game Clash of clan ( CoC ) yang begitu familiar di kalangan pecinta game di Indonesia mampu meraup keuntungan 27 milyar perharinya.

Bahkan game sederhana flappy bird yang di ciptakan oleh seorang anak muda asal Vietnam sempat menyihir para pecinta game di Indonesia. Konon, game ini mampu menghasilkan uang bagi penciptanya sekitar 600 juta rupiah.(*)


BACA JUGA