Pengembangan Bandara Sulhas Menjadi Airport City Butuh Investasi Rp12 Triliun

Kamis, 02 Juni 2016 | 16:56 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Makassar, Gosulsel.com – Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menjadi bandar udara termewah di Kawasan Timur Indonesia (KTI), namun kapasitasnya diakui tak mampu lagi mengimbangi pertumbuhan volume penumpang setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Kerjasama Regional Unhas, Sakka Pati, di Hotel Sheraton Makassar, Kamis (2/6/2016).

Ia menerangkan, bandar udara yang terletak di Kabupaten Maros tersebut berkapasitas 7,5 juta penumpang pertahun, saat ini melayani 9,3 juta penumpang, 88.553 pesawat, dan 68,828 ton kargo.

pt-vale-indonesia

Tren peningkatannya memicu bandar udara ini menjadi sesak dan sudah melebihi kapasitas. Pertumbuhan penumpang, pesawat dan kargo yang pesat tersebut, maka akan dilakukan pengembangan dengan menerapkan konsep airport city yang terintegrasi dalam suatu tatanan transfortasi komprehensif dan multi moda.

“Untuk pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin ini dengan pengembangan Airport City, setidaknya membutuhkan dana investasi sebesar Rp12 triliun dengan lahan seluas 2.000 hektar, saat ini hanya 900 hektare lahan,” katanya usai melakukan talkshow terkait mencari solusi Bandara Sultan Hasanuddin yang sudah over capacity.

Ia juga menerangkan, pada tahap pertama akan dilakukan pembebasan lahan seluas 60 hektare dengan anggaran Rp478 miliar. Lahan ini diperuntukkan untuk pembangunan terminal penumpang dan penambahan runway.

Halaman:

BACA JUGA