Makassar,GoSulsel.com – PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) mematok harga tinggi los karena menghitung Fasilitas Umum (Fasum) & Fasilitas Sosial (Fasos) yang ada di Pasar Sentral. Hal itu diketahui setelah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Makasar menggelar pertemuan yang melibatkan tim teknis dari Unhas, Selasa (12/7/2016).

“Pihak MTIR mematok harga sangat tinggi karena menghitung Fasum Fasos pasar sentral yang mencapai 809%,” kata ketua tim 9 Jamaluddin Jafar, ketika dikonfirmasi.

Sebelumnya MTIR telah mematok harga untuk los di New Sentral dengan harga 115 juta per meter persegi. Hal ini dianggap sangat memberarkan para pedaganga sehingga benyak menuai kontra dari berbagai pihak, termasuk wakil presiden, Jusuf Kalla.

“Kita membantu untuk proses perhitungan yang tepar sehingga nantinya tercapai kesepakatan yang tepat. Kalau MTIR menolak, ya kita cuma sebagai yang menfasilitasi sesuai dengan permintaan pak JK, karena kami disuruh lembali sama beliau untuk kaji ulang,”ujarnya.

Jamaluddin menambahkan bahwa untuk proses pemutusan tetap ada di pemerintah kota Malassar dalam hal ino PD pasar, sehingga ia mengatakan bahwa ia hanya memfasilitasi dan menjadi penengah antara kedia pihak ini.

---