Kisah Kakek-Nenek di Makassar Hidup Dikepungan Banjir

Selasa, 31 Januari 2017 | 15:44 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: Harlin - Go Cakrawala

“Setelah banyak perumahan disekitar rumahku banjir terus mi. Kalau deras sekali hujannya air masuk di rumah sampai di lutut airnya,” ujarnya.

Sementara, Summa mengaku tak bisa meninggikan bangunan rumahnya seperti sebagian warga lain, karena terbentur biaya. Tiga tahun terakhir, suaminya tak lagi bekerja sebagai tukang becak karena kondisi kesehatannya terganggu.

pt-vale-indonesia

“Sudah tiga tahun ini bapak tidak bekerja. Bapak sakit gatal-gatal dan batuk-batuk,” kata Summa.

Untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, lanjut Summa, hanya mendapat bantuan dari orang-orang sekitar. Ia mengaku tak pernah mendapat bantuan sosial dari pemerintah setempat.

“Selama ini hanya sumbangan saja dari orang-orang yang mungkin kasihan. Kalau dari pemerintah langsung belum ada,” akunya.(*)

 

Halaman: