FOTO: Rektor UNM teima mandat untuk mencari pengganti Andi Jamaro Dulung/Sabtu, 11 Maret 2017/Muhammad Fardi/Gosulsel.com

Rektor UNM Diberi Mandat Cari Pengganti Andi Jamaro Dulung

Sabtu, 11 Maret 2017 | 21:05 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Husain Syam mengklaim telah menerima mandat dari seluruh Alumni UNM yang hadir pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) UNM yang digelar di Gedung Phinsi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar,Sabtu (11/3/2017).

Dia menjelaskan bahwa isi mandat tersebut memberikan tanggung jawab kepada dirinya untuk mengemas dan menyatukan alumni yang saat ini berkonflik, yakni Akbar Faizal dan Andi Jamaro Dulung.

pt-vale-indonesia

“Sebenarnya saya tidak tau apa-apa dan dikagetkan degan mandat itu tadi. Saya sebenarnya tidak kuasa dan tidak berani menerima. Tapi selaku rektor sayapun harus menerima mandat itu sebagai mandat sebelas Maret,” kata Husein saat memberikan keterangan pers, Sabtu (11/3/2017).

Dia menceritakan, atas nama jabatan Rektor dan tanggung jawab besar, dirinya menerima mandat tersebut dengan memberikan 4 Syarat. “Saya sampaikan di hadapan sekitar 20 ribu alumni saat silatnas tadi, apakah mereka bersedia menerima syarat tersebut. Teryata alumni dengan bergemuruh menjawab sepakat,” katanya.

Adapun syarat tersebut, yakni madat tersebut tidak hanya testimoni, tapi semua peserta memberikan pernyataan tertulis, menerima tanggung jawab tersebut atas nama alumni dan berharap semua alumni akan terlibat di dalamnya.

Olehnya, lanjut mantan Dekan Fakultas Teknik UNM ini, dalam waktu dekat, pihaknya akan membentuk panitia dan tim formatur untuk melaksanakan Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub).

“Karena tidak ada tempat lain, kecuali event ini yang bisa membuat alumni kembali bersatu,” tegasnya.

Saat ditanya terkait dengan posisi Andi Jamro Dulung yang saat ini mengklaim dirinya adalah ketua alumni bahkan telah menggelar pelantikan beberapa waktu lalu. Husain mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah mengakui AJD sebagai ketua IKA UNM.

“Sebenarnya saya dulu netral dan tidak menjadikan AJD adalah lawan saya, tapi begitu dia menyerang institusi dan lembaga, maka saya harus tampil mencoba untuk melawan. Bagaiman caranya memakai nama UNM lalu mengatakan lepas diri dari induknya, dalam hal ini atas nama Rektor UNM,” tegasnya.(*)


BACA JUGA