3 Bubur Ala Sulsel Bikin Lidah Bergoyang
Makassar, GoSulsel.com – Bagi penikmat kuliner, tentu saja sudah mengenal bubur yang kaya akan karbohidrat, bubur dipilih beberapa orang untuk menjadi makanan yang sering menemani aktivitas mereka di pagi hari, selain terkenal menyehatkan, bubur juga dapat memberikan energi untuk menjalani aktivitas yang menumpuk.
Bubur yang biasanya dihidangkan bersama kerupuk dan abon ini ternyata dapat diolah menjadi bubur beraneka ragam variasi yang berbeda-beda dari setiap wilayah di Indonesia, salah satunya bubur-bubur tradisional yang ada di Sulawesi Selatan.
Bubur tradisional Sulawesi Selatan tak kalah nikmat dari bubur biasanya dan dijamin akan menggoyang lidah para penikmatnya, berikut 3 bubur asli Sulawesi Selatan yang dirangkum GoSulsel.
1. Kapurung
Bubur yang berasal dari Palopo Sulawesi Selatan ini terbuat dari sagu yang kaya akan karbohidrat, Hj Fatmawati (50) selaku pemilik rumah makan aroma Palopo ini mengatakan bahwa bahan pembuatan kapurung sendiri terdiri dari sayur-sayuran seperti jantung pisang, bayam, jagung, dan kacang panjang.
Sedangkan untuk lauknya sendiri beberapa masyarakat akan memilih ayam, udang, dan ikan Mairo (ikan Teri) untuk proses memasaknya dibutuhkan waktu 15-20 menit, setelah sebelumnya sagu dimasak lebih awal dan terpisah, sayur-sayuran akan dimasak awal sampai terlihat layu, setelah itu lauk dimasukkan bersama sayuran yang telah masak, pemilihan lauk sendiri akan berbeda-beda sesuai dengan selera penikmat nya, rumah makan yang terletak di jalan Mappanyuki ini, buka dari jam 9-10 malam dan dapat menghabiskan 200porsi kapurung/harinya, sedangkan untuk harga kapurung dibanderol mulai dari Rp23-25 ribu tergantung dari pemilihan lauknya.
2. Barrobo
Nah untuk bubur Barobbo ini sendiri memiliki beberapa versi dalam pembuatan dan penyajiannya, seperti bubur Barrobo yang berasal dari Palopo yang lebih kental dan jagungnya lebih kasar dari bubur Bone. Bahan utama pembuatan Barrobo menggunakan jagung manis, labu kuning, kacang, sayur sup, kangkung dan santan.
Namun Bu Fatma menyatakan beberapa pelanggan juga menyukai jika Barrrobonya ditambahkan mie putih atau laksa, untuk harganya sendiri Barrobo dibandrol mulai dari Rp22.500 hingga 25.000 tergantung dari lauknya, rumah makan yang sudah berdiri selama 14 tahun ini dapat menjual Barrobo 100porsi/harinya.
3. Bassang
Bubur yang satu ini agak berbeda dari 2 bubur sebelumnya, yaitu Barrobo dan Kapurung yang terkenal gurih dan rempah-rempahnya yang khas. Bassang sendiri adalah bubur tradisional yang bahan utamanya berupa jagung manis, jagung ketan, santan, tepung, serta susu dan gula.
Cara pembuatannya pun membutuhkan waktu 4-5 jam untuk merebus jagungnya setelah itu dimasukkan santan, tepung, gula serta susu, bubur yang berasal dari Makassar ini awalnya adalah makanan untuk para pelancong yang akan menempuh perjalanan jauh, sehingga jagung yang kaya akan karbohidrat dipilih untuk menjadi bahan utama pembuatan Bassang.
Alam (39) menyatakan alasan utamanya memilih bisnis Bassang yang berada tepat di samping lampu merah Toddopul Raya yang sudah dirintis selama setahun ini bertujuan untuk mengangkat kembali kepopuleran Bassang yang dahulu banyak dijual, namun seiring zaman mulai menghilang. Bassang pak Alam sendiri dibandrol dengan harga Rp5000/porsinya, pak Alam biasanya meraup untung Rp500.000 dalam sehari.
Sulawesi Selatan memang terkenal akan makanan tradisionalnya yang beraneka ragam serta rasa yang tak kalah nikmat dengan makanan modern lain yang kini menjamur di berbagai wilayah, walaupun telah termakan zaman tapi kepopuleran dari bubur tradisional Sulawesi Selatan takkan terganti bagi para penikmatnya. (*)