Makassar, Gosulsel.com – Jelang hari raya Idul Adha atau Idul Kurban kebutuhan akan hewan kurban, utamanya sapi kian meningkat. Peningkatan permintaan sapi ini sudah mencapai 80% dalam sepekan terakhir.

Salah seorang pedagang sapi di daerah Antang dekat Rumah Potong Hewan (RPH) mengatakan harga sapi mengalami peningkatan karena permintaan yang meningkat. Harga ini dikatakannya bisa semakin meningkat mendekati pelaksanaan idul adha.

Sapi-sapi tersebut dijual dengan harga mulai Rp 9 juta dengan bobot 60 kg, Rp 10,5-11 juta bobotnya 80 kg, dan sekitar Rp 19 juta untuk bobot 160kg.

“Sapi yang beratnya 80 Kg, dijual Rp10,5 juta sampai Rp11 juta, dan ini paling laku, karena banyak dipesan dari mesjid-mesjid,” ungkap penjual sapi, Jamaluddin kepada Gosulsel.com, Sabtu (26/08/2017).

Dikatakannya, sapi tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Jeneponto, Bantaeng, Soppeng, Gowa, Takalar, Sidrap, Bone, Maros, Wajo, bahkan Flores.

Sementara itu, pedagang sapi di Jl. Danau Tanjung Bunga masih menjual sapinya dengan harga Rp 9 juta hingga Rp 19 juta. Sapi yang dipatok dengan harga Rp 9 juta memiliki berat 70 kg, sedangkan sapi dengan harga Rp 12,5 juta memiliki berat hingga Rp 120 kg.

“Sapi-sapi tersebut merupakan sapi dari Flores,” ujarnya.

Pengunjung bisa datang kapan saja ke tempat penjualan sapi ini. Tempatnya juga mudah dijangkau karena berada di pinggir Jl. Danau Tanjung Bunga.

“Kami layani pembelian 24 jam,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2), Abd. Rahman Bando mengatakan bahwa kebutuhan hewan kurban Makassar sebanyak 7000 ekor sapi. Pasokan ternak sapi yang terbesar di Makassar berasal  dari Kabupaten Sinjai dan Bone. Kedua kabupaten tersebut memasok ternak sapi ke Makassar bukan hanya pada saat momen Idul Adha.

“Terbesar itu memang Bone dan Sinjai, disusul Wajo, Soppeng, Takalar. Di kabupaten tetangga juga banyak di Maros dan Gowa,” jelasnya.(*)

---