#Pilwalkot Makassar
Teror dan Ancaman Bertubi-tubi Serang Ketua Panwas Kota Makassar
MAKASSAR, Gosulsel.com — Sejak bergulirnya sidang Musyawarah sengketa Pilkada Makassar, antara pasangan Danny Pomanto – Indira Mulyasari (DIAmi) yang menggugat KPU Makassar, Ketua panwas Makassar, Nursari terus mendapatkan ancaman dan teror.
Hingga pada hari ke-5 sidang yang dipimpin langsung oleh Nursari, teror mulai berdatangan, baik secara langsung yang dialamatkan ke rumah pribadinya, ancaman melalui via telpon dan media sosial juga terus datang silih berganti dan motifnya mengintervensi dan menghentikan proses penyelesaian sengketa pemilihan DIAmi vs KPU
“Betul, sejak awal diterimanya gugatan DIAmi yang dilayangkan kepada KPU Makassar, pimpinan kami (Nursari) terus mendapat ancaman bahkan teror dengan segala macam bentuk untuk mencoba mengintervensi panwaslu agar menghentikan proses sidang penyelesaian sengketa ini, ” ungkap Humas Panwas Makassar, Moh. Maulana, SH. MH., Rabu (9/5/18).
Menurut Maulana, ancaman di media sosial pun kian massif dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak menginginkan kebenaran dan keadilan Pemilu itu ditegakkan.
“Jadi ancaman itu bukan hanya sifatnya langsung ataupun lewat telpon, tapi juga massif dilakukan di media sosial (Facebook),” kata Maulana.
Salah satu akun yang berhasil ditelusuri oleh tim IT Panwas kota Makassar atas nama Andi Fadhila. Dalam dinding Facebook tersebut sangat jelas ancaman yang disampaikan kepada ketua Panwas Kota Makassar, seperti ini bunyi ancaman akun atas nama Andi Fadhilah.