Kemenangan Koko Akan Berdampak Pada Pileg, Begini Kata Pengamat
Makassar, GoSulsel.com — Kemenangan kolom kosong (Koko) atas pasangan calon tunggal, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar tahun ini dinilai akan berdampak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun depan.
Pasalnya, sekalipun hanya ada beberapa partai politik yang berada di barisan Koko, akan tetapi mampu mengkonsolidasikan kekuatan elektoral pemilih dengan massif. Ada 4 partai politik yang terlihat massif mensosialisasikan Koko, yakni Demokrat dan 3 partai baru lainnya, yaitu PSI, Berkarya dan Perindo.
Sementara Paslon tunggal diusung oleh 11 partai besar, yaitu Golkar, NasDem, Gerindra, PPP, Hanura, PKS, PAN, PDI Perjuangan, PKPI dan PBB.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrir Kariem yang diminta analisanya mengkategorikan, setidaknya ada dua dampak yang kemungkinan akan signifikan di Pileg nanti.
Pertama, perilaku pemilih di Kota Makassar cenderung mengalami pergeseran yang signifikan, seperti tidak lagi melihat partai politik. Sehingga, figur yang diusung sebagai Calon Legislatif (Caleg) akan menentukan kekuatan partai di Pileg nanti.
“Saya kira akan berdampak ke Pileg. Kemenangan Koko ini terlihat bahwa perilaku pemilih sudah mengalami pergeseran yang signifikan. Tidak melihat partai, tapi terlebih ke figur dan gagasan para kontestan,” kata Syahrir, Selasa (10/7/2018).
Kedua, lanjutnya, kemenangan kolom kosong relatif berasal dari kekuatan kalangan milenial. Ada kemungkinan, bahwa pemilih milenial adalah mayoritas pemilih rasional. Olehnya, dia menilai bahwa PSI memiliki peluang yang diuntungkan oleh pemilih milenial, pasalnya partai ini terlihat massif mengkonsolidasikan anak-anak muda.
“Satu hal yang menarik juga, bahwa partai-partai baru, terutama PSI akan lebih menggarap pada segmen pemilih milenial, dan kemenangan Koko juga banyak dari kalangan milenial ini,” tandasnya.(*)