Angka Penderita Kusta di Bantaeng 2018 Capai 31 Orang, Ini yang Dilakukan Dinkes

Senin, 17 September 2018 | 16:42 Wita - Editor: Irwan AR - Kontributor: Asmaun - Gosulsel.com

Bantaeng, GoSulsel.Com – Dalam rangka mengeliminasi kasus penyakit kusta dan eradikasi frambusia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantaeng menggelar Pertemuan Advokasi, Sosialisasi dan Pelatihan Singkat Kegiatan Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta dan Frambusia tingkat Kabupaten Bantaeng tahun 2018.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari 17-18 September 2018 di Hotel BM Bantaeng Itu, dibuka secara resmi Pj Bupati Bantaeng, Ashari Fakhsirie Radjamilo dan dirangkaikan dengan pemasangan Rompi Penemuan Bercak oleh Kadis Kesehatan Bantaeng, dr. Andi Ihsan, kepada Bapak Pj Bupati Bantaeng.

pt-vale-indonesia

Bupati mengatakan, dalam pencapaian target global menurunkan angka prevalensi penduduk, merupakan indikator kesehatan untuk mengurangi angka kesakitan dan kecacatan yang ditimbulkan.

“Makanya Pemkab melalui Dinkes Bantaeng berupaya memberikan kontribusi menurunkan kasus kusta ini setiap tahun,” kata Bupati.

Sementara Kadis Kesehatan Bantaeng, dr Andi Ihsan menyebutkan, pencarian kasus Kusta Frambusia sedini mungkin telah dilakukan melalui kampanye eliminasi Kusta Eridikasi Frambusia Kabupaten Bantaeng.

Berdasarkan data Dinkes Bantaeng, angka prevalensi kasus kusta untuk tahun 2017 mencapai 1,4 per 10.000 penduduk. Sedangkan penemuan kasus baru penderita kusta untuk semester satu tahun 2018 mencapai 31 oramg.

“Jadi temuan kasus baru penderita kusta semester satu tahun 2018 sebanyak 31 orang. Sedangkan angka prevalensi kasus kusta 2018 mencapai 1,4 persen dari 10.000 penduduk,” kata dokter Ihsan.

Dia menambahkan, kegiatan ini bertujuan tersosialisasikannya penyakit kusta dan frambusia secara masif di masyarakat. Sehingga diharapkan akan memutuskan mata rantai penularan pada masyarakat. Termasuk meningkatkan kemampuan petugas dalam penemuan kasus kusta dan frambusia. (*)


BACA JUGA