Bupati Gowa Imbau Masyarakat Tak Peduli Kisruh Aturan Adzan

Rabu, 03 Oktober 2018 | 11:37 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

Gowa,Gosulsel.com – Masih cukup teringat dengan kasus penistaan agama yang sebulan lalu mencuat yaitu masalah aturan toa mesjid yang dianggap mengganggu.

Hal ini bagi sebagian pihak justru menodai toleransi yang dimaknai dengan menghormati pilihan agama setiap individu. Dimana, hal tersebut terasa tak pernah bermasalah sebelumnya.

pt-vale-indonesia

Nampaknya itulah yang juga menimpa Bupati Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Bupati termuda di Indonesia tersebut menghimbau masyarakat Gowa untuk tak peduli dan tetap mempertahankan nilai Islam di kehidupan masing-masing.

“Yang masalah adzan yang kemarin itu, tak usah dipedulikan. Kita ini masyarakat Gowa tingkat toleransi nya tinggi,”imbaunya.

“Adzan itu maknanya panggilan untuk Kita. Dari dulu juga Kita tidak ganggu kalau bunyi lonceng gereja. Kita biarkan mereka ibadah, tetap jaga toleransi itu,”lanjutnya.

Imbauan tersebut disampaikan Adnan di acara pembukaan Konferensi Cabang Nahdatul Ulama ke-IX yang berlangsung di Gedung De’ Bollo jalan Tumanurung pada Selasa (2/10/2018).

Kehadiran Adnan tiada lain adalah membuka dengan resmi Konferensi Cabang NU ke-IX tersebut.

Dalam sambutannya pula, Adnan mengutarakan bahwa agama merupakan salah satu program prioritas di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.

“Pemkab Gowa memasukkan agama sebagai salah satu program prioritas. Dan inilah yang merupakan ciri dari Kabupaten Gowa yang pasti akan tambah baik ke depan,”urai Adnan.

Menurut Adnan, justru karena agama yang akan membawa Kabupaten Gowa ke arah yang lebih baik di masa depan.

Lebih lanjut, Adnan menjelaskan filosofi “Appasulapa” yang diyakini sebagai falsafah hidup yang mencerminkan ciri orang Gowa yaitu baik agamanya, cerdas, pekerja keras, dan bagus adatnya.

Sementara itu di akhir sambutan, Adnan juga mengutarakan 4 pilar pembangunan pemerintahan yang saling terkait yaitu pemerintah, swasta, masyarakat, dan ulama.

Terkait dengan pilar ulama, Gosulsel melakukan wawancara dengan Adnan Purichta Ichsan. Adnan menyampaikan bahwa Ulama dan Umara adalah sosok pemberi pencerahan agar hidup dapat damai dan tentram

“Memang kan itu kewajiban, saat Ulama dan Umara bersinergi dengan pemerintah, maka Gowa akan mendapatkan limpahan kebaikan,”imbuhnya.

Sementara itu, Konferensi Cabang NU yang dihadiri Adnan tersebut mengusung tema Membangun Sinergitas Islam Rahmatan Lil Alamin Untuk Indonesia Kuat.

Konferensinya akan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 90 orang dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) se-kabupaten Gowa.(*)


BACA JUGA