Ketua DPC LAN Gowa, Hari Sakti Zabri/Minggu, 16 Desember 2018/IST

LAN Gowa Imbau Warga Waspada Peredaran Narkotika Jelang Perayaan Tahun Baru

Minggu, 16 Desember 2018 | 14:02 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Ketua Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Anti Narkotika (LAN) Kabupaten Gowa Hari Sakti Zabri, mengimbau masyarakat meningkatkan antisipasi khusus terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba menjelang perayaan tahun baru 2019.

Menurut Hari, sapaan karibnya, penegak hukum bersama masyarakat mesti mewaspadai agresifnya pengedar narkotika yang kerap menawarkan barang haram tersebut ke pemuda-pemudi jelang perayaan tahun baru 2019.

pt-vale-indonesia

“Kewaspadaan kita bersama ialah ketika pemuda merayakannya dengan cara yang negatif, salah satunya yang biasa disebut dengan ‘pesta narkoba’,” ucap Advokat muda ini, Minggu (16/12/2018).

Di akhir tahun, lanjut Hari, pengedar narkotika lebih gencar memasarkan obat-obatan terlarang dibanding hari-hari biasa.

“Sebab para pengedar di akhir tahun lebih agresif dalam penjualannya dibandingkan hari biasa. Dalam hal ini strategi dan nilai-nilai pencegahan harus lebih efektif dan efisien agar tidak ada lagi korban barang haram tersebut dalam penyalahgunaan narkotika,” kecamnya.

Menurut Hari, Lembaga Anti Narkotika yang kini hadir di Gowa, sebagai wadah strategis guna mencegah maraknya peredaran narkotika. Dalam program kerja ke depan, Hari menjelaskan bahwa LAN akan fokus pada aspek edukasi dan langkah-langkah preventif agar masyarakat paham kerugian besar akibat penggunaan narkotika.

Selain itu, organisasi nasional yang telah bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, juga akan menggandeng para pemangku kebijakan di Kabupaten Gowa agar langkah-langkah memerangi narkotika bisa berjalan massif dan kolektif.

“Narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda bangsa Indonesia. Maka dari itu pemberantasan narkoba merupakan harga mati bagi penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Karena kejahatan narkoba itu lebih kejam daripada pembunuhan,” tandas mantan aktifis mahasiswa ini.(*)