Sudah 10 Hari Diliburkan Pasca Longsor, Siswa SMPN 1 Bungaya Rindu Masuk Sekolah
GOWA, GOSULSEL.COM — Bencana tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya berdampak pada diliburkannya aktifitas sekolah, seperti yang dirasakan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bungaya.
Walaupun bangunan sekolah tidak terkena longsor, namun pihak SMP Negeri 1 Bungaya memilih meliburkan siswa-siswi. Hal tersebut diungkapkan oleh Fansa, salah seorang siswa SMP Negeri 1 Bungaya.
Fansa yang duduk dibangku kelas II ini kepada Gosulsel.com, Kamis (31/1/2019) mengatakan bahwa sudah 10 hari mereka tidak masuk sekolah. “Sepuluh harima tidak masuk sekolah masih diliburkan,” katanya saat ditemui di Posko Induk Pengaduan Bencana Kecamatan Bungaya.
Fansa juga menceritakan bagaimana peristiwa longsor pada Selasa (22/1/2019) lalu ini meluluhlantakkan rumah tetangganya. “Kalau rumah saya tidak kenaji kak, ada sekita 5 rumah dari rumah saya itu yang kena longsor,” kisahnya.
Hujan deras yang mengguyur disertai suara gemuruh masih teringat betul di ingatan Fansa. “Waktu itu di rumahja kak, deras sekali juga hujan dan pas longsor itu suaranya keras sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Azizah siswi kelas I SMP Negeri 1 Bungaya ini sudah rindu dan ingin masuk masuk sekolah kembali. “Iye kak, tapi masih diliburkan kak,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabuoaten Gowa, Salam belum lama ini mengakui bahwa bencana tersebut akan mengganggu proses belajar-mengajar jelang ujian. Namun untuk mengatasi hal tersebut ia akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat untuk menyiapkan tempat belajar.
“Pasti itu dengan musibah ini anak-anak yang menjalani ujian tentu itu akan mengganggu ujian tapi kami tidak tinggal diam, kami akan kan upayakan persiapan ujian tetap jalan. Makanya kita berkomunikasi pihak kecamatan dan kelurahan untuk sementara dicarikan tempat untuk bisa belajar,” tandasnya.(*)