aldama putera pangkolan

Cerita Sedih Ayah Aldama Putera Pangkolan Taruna ATKP Makassar yang Tewas di Tangan Seniornya

Kamis, 07 Februari 2019 | 21:03 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Jusrianto - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Orang tua Aldama Putera Pangkolan, Pelda Daniel masih tak habis pikir puteranya kerap mendapat perlakuan kejam di dalam kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar. Setelah kepergian Aldama, beberapa orang teman satu kampusnya baru berani bercerita ke Pelda Daniel.

Kata mereka, Aldama sering jadi sasaran kekejaman senior-senior kampus ATKP. “Dari informasi teman-temannya, ia dipukuli oleh seniornya. Anak saya sering curhat. Katanya setiap hari anak saya dipukuli oleh senior-seniornya di dalam,” ungkap Pelda Daniel.

pt-vale-indonesia

Tapi yang makin membuat batin Daniel tersayat, sebab anak kesayangannya itu tidak pernah melaporkan kepadanya atas rasa sakit yang diderita karena pukulan-pukulan seniornya.

“Saya heran kenapa anak saya ini tidak cerita sama saya,” kisah Daniel.

Menurut Daniel, Aldama sering dipanggil oleh senior-seniornya karena Aldama merupakan ketua tingkat di dalam kelasnya.

“Bahkan saat teman kelasnya melakukan kesalahan, anak saya yang menanggung akibatnya. Setiap temannya didapat merokok atau belanja pasti anak saya yang tanggung akibatnya,” bebernya.

Kata Daniel, Aldama juga pernah bercerita kepada seorang temannya bahwa dia pernah dikeroyok oleh teman-temannya sendiri.

“Dia dikeroyok oleh teman-temannya. Parahnya, senior-seniornya hanya menonton saat anak saya ini dipukuli,” cerita Daniel dengan mata berkaca-kaca.

Ia pun menyayangkan sikap anaknya yang tidak menceritakan kekerasan yang dialami selama menempuh pendidikan di kampus tersebut.

“Kalau anak saya melapor kepada saya. Saya pasti masuk ke dalam kampus melaporkan kejadian itu. Tapi, dia tidka pernah cerita dengan apa yang dialaminya,” pungkasnya.

Aldama tewas di tangan seniornya, Muhammad Rusdi (21) setelah dianiaya pada Minggu (3/2/2019) lalu.

Sampai saat ini pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap para Saksi berjumlah 22 orang saksi. Para Saksi menerangkan bahwa pelaku (Rusdi) melakukan tindakan tersebut seorang diri,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Ujang, Kamis (7/2/2019).(*)


BACA JUGA