Pemkab Gowa melakukan sosialisasi sistem informasi digital, di Baruga Tinggimae Rujab Bupati Gowa, Rabu (20/2/2019)

Pemkab Gowa Bakal Terapkan Sistem A’Kio di Bidang Pendidikan

Rabu, 20 Februari 2019 | 17:23 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Kepedulian pemerintah kabupaten Gowa di bidang pendidikan sudah tidak bisa diragukan lagi. Kali ini, Pemerintah kabupaten Gowa akan menghadirkan inovasi baru.

Pemerintah kabupaten Gowa bakal menerapkan Sistem Informasi Pendidikan Digital yang diberi nama A’Kio. Adnan mengatakan, inovasi/program yang akan diberi nama A’Kio tersebut mengandung arti dalam bahasa Indonesia memanggil.

pt-vale-indonesia

Untuk awal, Adnan menyebutkan akan mulai diterapkan pada sekolah di dua kecamatan di kabupaten Gowa, yakni kecamatan Sombaopu dan kecamatan Pallangga.

“Kami memulai pada SD dan SMP dari Pallangga dan Somba Opu dulu serta rencananya kami memberi nama A’Kio artinya memanggil anak-anak untuk datang ke sekolah,” ungkapnya saat mensosialisasikan sistem informasi digital, di Baruga Tinggimae Rujab Bupati Gowa, Rabu (20/2/2019).

Dijelaskan Adnan, inovasi pendidikan tersebut sangat baik untuk siswa, orangtua, maupun guru. Pasalnya aplikasi tersebut akan mengantisipasi terjadinya bolos dari anak sekolah karena orang tua akan mengetahui langsung apakah anak itu datang atau tidak.

“Jadi kita menggandeng Indosat yang nantinya akan memasangkan alat 2-3 persekolah seperti absensi, finger, retina, atau kartu yang ditempel, ketika siswa sudah finger atau menempelkan kartunya maka pemberitahuan akan muncul di hp orang tua murid, begitupun dengan jam pulang siswa,” bebernya.

Sementara itu, Sales Manager Makassar Outer, Herman Usman, mengatakan aplikasi ini hadir menjadi penghubung antara orang tua, siswa, dan guru.

“SIKA (Sistem Informasi Kehadiran Anak), di dalam aplikasi ini program CSR dari Indosat Ooredoo, yang sangat mendorong kemajuan administrasi sekolah, karena akan memudahkan absensi, nilai, dan menjadi penghubung orang tua baik melalui aplikasi, telegram, dan sms,” katanya.

Herman mengaku, mulai dari server, alat, dan kartu akan disiapkan oleh pihak Indosat, meskipun rusak akan segera diganti dan menjadi tanggungjawabnya. “Jadi satu alat akan bisa digunakan 250 siswa, sehingga diperkirakan dalam satu sekolah akan ada 2-3 alat yang disiapkan,” tambahnya.

Karena itu dirinya mulai mensosialisasikan ini di hadapan seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-kecamatan Sombaopu dan Pallangga, serta 18 koordinator wilayah agar mengetahui lebih jelas mengenai inovasi ini.(*)


BACA JUGA