Dua calon presiden mengenakan Patonro, ikat kepala khas Sulsel

Warganet Bandingkan Cara Prabowo dan Jokowi Memakai Patonro saat Kampanye Akbar di Makassar

Rabu, 03 April 2019 | 15:38 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Dua calon presiden RI yaitu calon nomor urut 01, Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam waktu yang berdekatan bergantian menggelar kampanye akbar di Sulawesi Selatan.

Prabowo Subianto datang lebih awal yaitu Minggu (24/3/2019) lalu di lapangan Karebosi Makassar sementara Joko Widodo datang ke Sulsel satu minggu setelahnya yaitu tanggal 31 Maret 2019 di Lapangan Karebosi Makassar dan Stadion Kalegowa Pallangga di Kabupaten Gowa.

Kedua calon pemimpin bangsa ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari masing-masing pendukungnya di tanah kelahiran Sultan Hasanuddin ini. Setiba di Sulsel, keduanya dipakaikan Pantonro atau Passapu yang merupakan pengikat kepala khas orang Sulsel.

Hanya saja, Pantonro yang digunakan oleh keduanya mendapat tanggapan berbeda dari para warganet di sosial media. Walaupun menggunakan Pantonro yang sama, namun netizen mempertanyakan makna dari Patonro yang berdiri tegak saat dikenakan.

Menanggapai hal tersebut, budayawan dan sejarawan Kabupaten Gowa, Jufri Andi Tenri Bani Daeng Pile mengatakan posisi Patonro yang berdiri tegak saat digunakan menandakan simbol kejantanan dan keberanian bagi mereka yang menggunakan. Walaupun menurutnya tidak jadi masalah posisi Patonro berdiri tegak atau tidak.

“Tidak menjadi persoalan itu, tapi kalau dikaitkan dengan itu (simbol kejantanan) maka menandakan dengan kejantanan, keberanian dan patriotisme kalau memang ada yang berdiri tegak itu,” ujarnya.

Halaman:

BACA JUGA