Fadly Ananda Gandeng Dua Lembaga Konsultan Susun Skema Menang
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – CEO RSIA Ananda, dr Fadly Ananda mengungkap keseriusan untuk bertarung pada Pilwali Makassar tahun 2020 mendatang.
Buktinya, Ketua Harian Repnas ini menggandeng 2 lembaga survei dan konsultan politik untuk menyusun skema menang. Satu lembaga lokal sebagai pendampingan, dan satu lembaga nasional kawakan untuk melakukan riset secara berkala.
Hanya saja, Fadly Ananda masih merahasiakan nama dua lembaga yang dia gandeng.
“Kita pendampingan lokal dan kita juga pendampingan nasional. Dua lembaga ini sekarang sudah jalan, yang lembaga lokal sekarang sudah melakukan pendampingan,” kata Fadly, Senin (17/6/2019).
Ditegaskan Fadly, dua lembaga ini akan menyusun skema menang. Bahkan, Fadly mengaku tidak akan bertarung jika tidak dalam skema menang.
Penentuan sikap final akan diambil paling lambat bulan desember berdasarkan rekomendasi dua lembaga pendamping dan instrumen lainnya.
Pada bulan September, menurut dia dinamika dan arah Pilwali Makassar akan mulai kelihatan.
“Kita masih lihat perputaran politik bulan September, kalau perputaran itu terjadi dan ada peluang, kita lanjut,” ucapnya.
Tidak hanya dua lembaga pendamping, figur muda yang hoby balap ini bahkan telah menjajaki backup elite nasional. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya merujuk pada Pilwali Makassar sebelumnya backup elite sangat menentukan arah koalisi. Hanya memang, Fadly masih merahasiakan nama.
“Kalau masalah backup kita jalan dulu sendiri. Kebetulan saya kemarin tim TKN. Jadi hubungan yang diatas lumayan lah,” katanya.
Diketahui Fadly memang disebut-sebut memiliki kedekatan emosional dengan KH. Ma’ruf Amin, Achmad Sahroni dan Ketua Tim TKN Jokowi – Ma’ruf, Erick Thohir.
Fadly melanjutkan, pada kontestasi politik, pihaknya harus berpikir realistis, baik pada penentuan posisi 01 atau 02, maupun finalisasi sikap politik, bertarung atau tidak. Diulang kembali, semuanya akan ditentukan pada Desember ini 2019 mendatang.
“Kita sih berharap bertarung, tapi kita tetap realistis ke depan, kita lihat survei ke depan. Politik ini kan dinamis, jadi kita lihat saja ke depannya,” tandasnya.(*)