IGI: Jokowi Jangan Bikin Pendidikan Jadi Tak Menentu

Jumat, 21 Juni 2019 | 20:49 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua Umum DPP Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim menilai lerintah Presiden RI, Joko Widodo kepada Mendikbud Muhadjir Effendy agar merevisi Permendikbud 51 tahun 2018 tentang zonasi sekolah kembali menunjukkan sikap tidak tegas dan tidak jelas Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, Presiden Jokowi harusnya memahami bahwa tujuan mulia sistem zonasi ini adalah menciptakan iklam
pendidikan dimana semua sekolah sama baiknya.

“Sistem ini sudah berjalan selama tiga tahun dan terus mengalami perubahan menuju cita-cita tersebut. Perintah presiden merevisi justru merupakan sebuah kemunduran terhadap upaya mencapai cita-cita semua sekolah sama baiknya,” kata MRR, akronim nama Muhammad Ramli Rahim, Jumat (21/6/2019).

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo baru-baru ikut keliru jika menganggap bahwa zonasi menghancurkan semangat kompetisi siswa. Menurut MRR sebenarnya tidak, yang terjadi justru semangat kompetisi ini akan berubah dari kompetisi antar siswa dalam satu sekolah menjadi kompetisi antar siswa antar sekolah.

“Kompetisi juga akan terjadi antar kepala sekolah untuk menunjukkan prestasinya, begitu pula dengan gurunya, mereka akan berkompetisi menghasilkan siswa terbaik dengan input yang relatif sama,” jelas putra kelahiran Maros ini.

“Kami bahkan mengusulkan agar jalur prestasi dihapuskan karena keberadaan jalur prestasi menjadi penghambat upaya menuju “semua sekolah sama baiknya” karena persepsi soal sekolah unggulan masih terus ada,” umbuhnya.

Perintah revisi yang sifatnya mendadak ini, kata dia, justru menunjukkan bahwa arah pendidikan kita semakin tidak jelas dan tidak punya visi yang terang.(*)


BACA JUGA