Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gowa, Mundoap

Revitalisasi Kawasan Balla Lompoa, Pemkab Gowa Anggarkan Rp6,3 Miliar

Senin, 15 Juli 2019 | 17:04 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa menganggarkan Rp6,3 miliar untuk Merevitalisasi kawasan Istana Balla Lompoa dan Istana Tamalate.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gowa, Mundoap saat peletakan batu pertama di Halaman Istana Balla Lompoa, Senin (15/7/2019).

“Revitalisasi Istana Balla Lompoa dan Istana Tamalate Kabupaten Gowa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 program peningkatan sarana dan prasarana keciptakaryaan lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan anggaran sebesar Rp6,3 miliar,” ungkapnya.

Mundoap juga menjelaskan bahwa revitalisasi tersebut untuk menjadikan Kawasan Istana Balla Lompoa dan Istana Tamalate sebagai kawasan wisata  sejarah yang representatif bagi masyarakat.

“Kawasan Istana Balla Lompoa dan Istana Tamalate sangat membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana yang baik serta representative fungsi sebagai kawasan wisata budaya dan sejarah kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Gowa dan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya,” lanjutnya.

Selain itu, revitalisasi dilakuakn untuk mengembalikan kondisi dan meningkatkan kemampuan bangunan dan kawasan serta memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan standar penataan bangunan.

Lanjutnya, tujuan revitalisasi untuk mendorong efektivitas penyelenggaraan pembangunan dalam bentuk pelayanan publik yang bersifat informatif dan kreatif serta keterpaduan fungsi dengan alam sekitarnya ada pada kegiatan revitalisasi kawasan Istana Tamalate dan Istana Balla Lompoa.

Sementara itu, Wakil Bupati Gowa H Abd Rauf Malaganni Kr Kio dalam sambutannya menyampaikan revitalisasi tersebut bukan hanya untuk memperbaiki bentuk fisik akan tetap juga berorientasi pada peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Gowa.

“Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada keindahan penyelesaian fisik saja tetapi juga dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya adat Kabupaten Gowa. Di mana kita kenal bahwa dulunya Kabupaten Gowa adalah kerajaan terbesar di Indonesia bagian timur,” tambahnya.(*)


BACA JUGA