Kadis DPPPA Sulsel Ingatkan Pentingnya Data Kesenjangan Gender

Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:05 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Data merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam upaya pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dengan adanya data yang akurat, program atau kegiatan yang dirancang akan lebih efektif dan efisien. 

Untuk itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selatan, Ilham A. Gazaling, selalu menekankan pentingnya ketersediaan data yang akurat.

pt-vale-indonesia

“Saya selalu menekankan, bagaimana kita menciptakan sebuah sistem dengan data akurat. Data ini bisa kita manfaatkan dalam pengendalian, pemantauan hingga proses evaluasi,” jelas Ilham, Rabu (16/10).

Menurut Ilham, data yang ada juga bisa bermanfaat guna membuka wawasan bagi masyarakat umum. Dengan data, bisa diperlihatkan masih adanya kesenjangan gender di masyarakat.

“Data insiden khusus, seperti tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak atau angka kematian ibu, data-data ini bisa menjadi acuan bagi kita untuk menyadarkan masyarakat bahwa kelompok anak dan perempuan adalah kelompok yang paling rentan,” terangnya.

Ilham mengingatkan, pada dasarnya ada beberapa kelompok data yang dibutuhkan dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu data jenis kelamin, data sosial ekonomi, data kelompok umur, data wilayah dan data berdasar waktu.

“Data terpilah ini penting untuk melihat ketidakadilan gender, kondisi tidak adil akibat dari, sehingga perempuan maupun laki-laki menjadi korban darsistem dan struktur sosiali pada sistem tersebut. Data terpilah juga penting untuk melihat keadilan gender , suatu kondisi di mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang dan harmonis,” paparnya.

Data ini, lanjut Ilham, dapat diperoleh melalui sensus penduduk, survei, hasil studi atau kajian, pencatatan internal OPD maupun data sektoral. 

“Kita berharap, ke depan kesadaran seluruh stakeholder yang terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bisa semakin meningkat. Tentu ini akan berbanding lurus dengan perencanaan program dan kegiatan yang akan kita laksanakan,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA