FOTO: Ketua DPC PKB Bulukumba, Fahidin HDK menerima langsung Tomy Satria Yulianto saat mendaftar sebagai calon bupati di Kantor PKB Bulukumba/Jumat, 18 Oktober 2019/Ist
#

Ketua PKB Ungkap Prestasi dan Kedekatannya Dengan Tomy Satria

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 15:53 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bulukumba, Fahidin HDK menyambut langsung Tomy Satria Yulianto saat mendaftar sebagai bakal calon Bupati Bulukumba di Kantor PKB Bulukumba, Jumat (18/10/2019).

Dihadapan para pendukung Tomy Satria, Fahidin yang juga adalah anggota DPRD Bulukumba 3 periode mengungkap kedekatannya dengan Tomy. Tidak hanya itu, dia juga mengungkap gagasan brilian Tomy yang saat ini telah menjadi prestasi yang membanggakan.

pt-vale-indonesia

“Sewaktu adinda saya Tomy menjadi pimpinan di DPRD Bulukumba, saya yang pertama kali memperkenalkan ke dia tubuh DPRD, saya dengan Tomy adalah teman dekat, tempatnya Tomy curhat itu ke saya, begitupun sebaliknya,” Kata Fahidin.

Sementara gagasan Tomy yang telah terealisasi, kata Fahidin di bidang pertanian. Dimana Tomy adalah inisiator subsidi petani di Bulukumba jika terjadi kerugian.

“Jadi saat itu, Dik Tomy saat menjadi calon dulu, dia menyampaikan ke saya. ‘Saya kak Idin akan bikin aturan, kalau musim kemarau tidak boleh petani menanggung seluruh beban kerugian. Saya akan bikin aturan supaya bisa disubsidi. Dan dia buktikan itu,” Ujar Fahidin.

Meski begitu, Fahidin menegaskan, saat ini kerap kali mengkritik Tomy Satria dimasa kepemimpinannya sebagai wakil Bupati, namun menurutnya Tomy sangat memahami hal tersebut.

Sementara itu, Tomy mengakui bahwa dirinya dan Fahidin memang adalah sahabat diskusi. Utamanya mengenai kelanjutan pembangunan di Kabupaten Bulukumba.

Dalam sambutannya, Tomy Satria juga menegaskan, bahwa proses pembangunan harus berkelanjutan. Sehingga apa yang telah dilakukan dan direncanakan oleh pemerintahan AM Sukri Sappewali wajib dilanjutkan oleh resim selanjutnya.

“Pembangunan ini harus berkelanjutan, tidak boleh dimulai dari nol. Pemerintahan sekarang, bukan yang sempurna dan menyelesaikan harapan publik. Contohnya pembangunan jalan. Saya ingin memberikan informasi jika data kita, tahun kondisi jalan kita baru 50 persen. Namun di tahun 2019 sudah mencapai 80 persen. Artinya ada progres,” Ujar Tomy.(*)


BACA JUGA