#Bulukumba
HUT Bulukumba ke 60 Tahun, Begini Harapan Dewan Andi Nain
BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Kabupaten Bulukumba kini berusia 60 tahun. Puncak perayaan dan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bulukumba ke 60 tahun dilaksanakan di Lapangan Pemuda (Lapda) Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Selasa (4/2/2020).
Di usia Bulukumba ke 60 tahun, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba, Andi Zulkarnain Pangki berharap, seluruh stakeholder dan elemen masyarakat memiliki rasa tanggung jawab besar untuk membangun Bulukumba jauh lebih baik, bukan sebaliknya membesar-besarkan nilai negatif tentang Bulukumba.
Dia berharap, jajaran pemerintahan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta masyarakat umum bersatu padu untuk mendukung percepatan pembangunan di Bulukumba.
“Dalam rangka memperingati HUT Bulukumba ke 60 tahun, tentunya kita berharap semakin memperkokoh rasa persatuan, kebersamaan untuk membangun Bulukumba yang lebih baik,” kata Andi Nain, sapaan Andi Zulkarnain Pangki.
Legislator tiga periode ini menegaskan, keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah ketika mampu memperbaiki akhlak umat dan manusia.
“Pembangunan yang paling mulia adalah memperbaiki akhlak umat atau manusia. Tentunya apa yang kita lihat, apa yang kita dengar tentang Bulukumba yang jelek kita tinggalkan, dan Bulukumba yang baik kita tingkatkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, dia berharap berdasarkan tema yang diusung pada HUT Bulukumba ke 60 tahun, yakni “Menyongsong Bulukumba Dalam Harmoni dan Sukses Pilkada 2020” menjadi semangat seluruh elemen masyarakat.
“Tema ini mengajak kita untuk tidak terpecah belah, mengajak seluruh elemen masyarakat Bulukumba untuk bersatu membangun daerah dengan harmonis. Dengan begitu kita harus yakin bahwa Bulukumba akan jauh lebih ke depan,” ungkap dia.
Perihal Sukses Pilkada 2020, kata Andi Nain, harus menjadi tanggung jawab bersama. Menurut dia seluruh elemen masyarakat harus sadar Pemilu. Bahwa sukses Pilkada, kata dia yang paling penting adalah partisipasi masyarakat untuk memperkuat legitimasi hasil Pilkada.
Tidak hanya itu, dia mengataka Pilkada adalah pesta rakyat yang harus berlangsung dengan ruang gembira. Tidak dengan cara tengang dan memutus silaturahmi hanya karena perbedaan pilihan.
“Karena jika tidak riang gembira bukan pesta namanya. Kita harus dewasa dalam berdemokrasi. Bahwa Pilkada memang ada perbedaan pilihan, tapi perbedaan itu tidak boleh merenggangkan silaturahmi atau bahkan mengundang perselisihan,” harapnya.(*)