Kepala Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI, Rismawati Rasyid (tengah) saat melakukan demonstrasi cara pembuatan Hand Sanitizer di Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI, Kamis (12/03/2020)/FOTO/AGUNG EKA/GOSULSEL.COM

Hand Sanitizer Buatan FTI UMI, Cegah Corona dan Antisipasi Kelangkaan di Pasaran

Kamis, 12 Maret 2020 | 21:14 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat hampir seluruh warga panik dengan kabar ini. Kepanikan ini justru membuat warga ekstra waspada dan menyerbu klinik kesehatan ataupun apotik demi membeli hand sanitizer dan masker.

Melonjaknya pembelian kedua produk ini justru membuat kelangkaaan hingga beberapa hari terakhir ini. Resah dan gelisah pun tak terbendung ketika masker dan hand sanitizer sudah tak banyak lagi yang tersedia.

pt-vale-indonesia

Berangkat dari permasalahan ini, Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) baru-baru telah melakukan terobosan baru dengan menciptakan sebuah produk hand sanitizer. Produk ini dipercaya mampu mengatasi fenomena kelangkaan ini. Serta mampu membantu warga dalam melakukan pencegahan terhadap corona.

Pembuatan produk ini rupanya cukup simpel. Dengan hanya bermodal bahan alami seperti gel dari lidah buaya, kulit jeruk dan alkohol dengan kadar 70 persen sudah bisa membuat hand sanitizer ini. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Laboratorium Teknik Kimia FTI UMI, Rismawati Rasyid saat ditemui dalam proses pembuatan hand sanitizer ini di kampus FTI UMI, Kamis (12/03/2020).

Untuk proses pembuatannya sendiri, kata Rismawati, gel lidah buaya sekitar 10 gram tersebut nantinya akan dicampur dan diaduk selama 15 menit dengan alkohol ketika usai diperas. Adapun ekstrak kulit jeruk digunakan dan dicampur untuk sebagai pewangi.

Sejatinya, hal yang terpenting disini ialah alkohol dengan kadar 70 persen. Sebab, alkohol inilah yang akan mematikan kuman terkhusus dari virus COVID-19 dan digunakan nantinya sebagai anti septik. Adapun gel lidah buaya digunakan agar kulit tetap terawat ketika digosok nantinya.

“Alkohol yang digunakan adalah alkohol 70 persen, dan itu yang membunuh kuman, semacam antiseptik, esensialnya itu sebagai pewangi,” katanya.

Selain itu, Dosen Teknik Kimia FTI UMI ini juga menjelaskan bahwa masyarakat bisa membuat produk ini dengan mudah. Sebab, bahan utama dari hand sanitizer ini tak sulit didapatkan di pasaran. Bahkan bisa didapat di lingkungan sekitar.

“Dari situ kita tahu, sebenarnya ada beberapa cara menghasilkan hand sanitizer, yang menggunakan bahan kimia bagi orang awam susah mendapatkan dan agak mahal sehingga kita mencari bahan yang ada di sekitar kita,” tambahnya.

Hand Sanitizer buatan FTI UMI ini nantinya akan dibagikan kepada sivitas akademika UMI secara gratis. Ketika ditanya soal distribusinya ke publik, produk ini rupanya belum bisa diperjualbelikan.

“Berhubung juga stok hand sanitizer di toko-toko terjadi kelangkaan. Maka kami dari laboratorium membuat hand sanitizer untuk dibagikan secara gratis,” jelasnya. (*)


BACA JUGA