Mal Ratu Indah Sepi, Omzet Tenant Jeblok 50 Persen
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar mengalami penurunan jumlah pengunjung pasca diubahnya jam operasional akibat Virus Corona atau Covid-19. Imbasnya, hal tersebut juga membuat omzet sejumlah tenant ikut menurun.
Tenant Quickly misalnya. Usaha yang menjual berbagai macam minuman ini terpaksa mengalami penurunan omzet. Hal tersebut dikatakan oleh Bartender Quickly, Ira, Kamis (19/3/2020). Ia mengaku pendapatan per harinya menjadi turun 50 persen.
Padahal biasanya, Quickly menerima banyak pesanan dari puluhan pelanggan dan bisa meraup keuntungan hingga Rp600 ribu tiap harinya. Akan tetapi sejak kebijakan perubahan jam operasi ini berlaku, pihaknya hanya bisa mendapat Rp200 sampai 300 ribu perharinya.
“Sejak Senin sudah begini, yah bisa dihitung jarilah kalau ada yang datang, paling itu sekarang di bawah 300,” jelasnya.
Hal yang serupa juga dialami oleh tenant Seuta HK Waffle. Saat ditanya mengenai omzetnya perhari, salah satu Waiters, Haslinda mengungkapkan bahwa pendapatan tidak menentu saat ini.
Paling banyak, ia bisa mendapat keuntungan Rp200 atau 300 per harinya. Kondisi tersebut sama halnya dengan tenant Quickly. Omzetnya turut menurun hingga 50 persen sejak pemberlakuan kebijakan tersebut.
“Kalau biasanya Rp500 ribu lebih lah, sekarang paling sedikit itu Rp200 ribu,” kata dara asal Maros ini.
MaRI merupakan salah satu pusat berbelanjaan yang harus mengubah jam operasionalnya pasca adaya Surat Edaran dari Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, terkait pencegahan penyebaran virus Corona. (*)