Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat Konferensi Pers di Rumah Pribadinya, Kamis (19/3/2020)

Tiga Hotel Ini Dijadikan Tempat Inap Bagi Tenaga Medis Covid-19 di Sulsel

Senin, 30 Maret 2020 | 14:40 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah menyiap hotel untuk menginap para tenaga medis yang menangani pasien Corona atau Covid-19. Adapun hotel tersebut ialah Grand Sayang, Grand Puri, dan Dalton

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di Balai Prajurit Jendral M Yusuf, Minggu (29/03/2020). Ia menjelaskan, bahwa tenaga medis sudah seharusnya difasilitasi hal seperti ini agar mereka juga bisa merasa nyaman dalam bertugas.

pt-vale-indonesia

Sebenarnya hanya dua hotel yang disiapkan, yakni Grand Sayang dan Grand Putri. Akan tetapi, jika tidak mencukupi, maka Dalton dipersiapkan sebagai hotel tambahan dengan 250 kamar yang telah tersedia.

Ketiga hotel ini akan menyiapkan fasilitas berbintang lima untuk para tenaga medis. Selain itu, kendaraan telah disediakan untuk mengantar dan menjemput mereka nantinya. Tentu saja, kata Nurdin, ini dilakukan demi memberikan kenyamanan bagi tenaga medis dalam bekerja menangani pasien Covid-19.

“Kenapa kita itu lakukan agar mereka bisa bekerja nyaman dan tidak khawatir kalau pulang ke rumah,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihak Pemprov juga telah menyiapkan tambahan kamar pasien Corona. Sebanyak 318 kamar akan disipakan dari dua Rumah Sakit (RS) Sayang Rakyat dan RS Dadi. Rumah Sakit Sayang Rakyat terdiri 118 kamar untuk disiapkan sebagai kamar isolasi dan Rumah Sakit Dadi dengan 200 kamar.

“Jadi yang belum menjadi rujukan tolong dibenahi sebagai rumah sakit penyangga,” ucapnya.

Terakhir, Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga sudah memerintahkan di dinas terkait konsentrasi pada penanganan Covid-19. Pemprov juga menyiapkan dukungan ambulans sebanyak tujuh ambulans untuk bersiaga di posko dan Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel di Gedung Manunggal.

Ia pun meminta agar kepala daerah lebih intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemakaman korban Covid-19. Mereka yang positif tidak lagi diperkenankan kembali ke rumah. Sebab, RS telah memberikan semua pelayanan hingga pemakaman.

“Dan masyarakat perlu memaklumi, bahwa ini sudah tidak ada pengaruh apa-apa, apa lagi ada penularan dan sebagainya. Saya sedih sekali melihat ada yang akan dimakamkan harus ditolak, padahal ini bukan sebuah kejahatan, ini adalah sebuah cobaan,” ucapnya. (*)


BACA JUGA