Dokter Gugur Akibat Minim APD, IDI: Kalau Begini Terus Kematian akan Bertambah

Senin, 06 April 2020 | 21:42 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Kasus kematian Dokter akibat menangani pasien Corona mulai terjadi di Makassar. Dokter bernama Bernadette Albertine Francisca diketahui meninggal lantaran ikut terpapar virus ini.

Almarhum Bernadette sendiri berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo. Kematiannya disebut karena minimnya Alat Pelindung Diri (APD) yang dikenakannya saat menangani pasien Corona.

pt-vale-indonesia

Salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar yang juga merupakan bagian dari Humas IDI, Wachyudi Muchsin ikut berkomentar mengenai kejadian tersebut. Menurutnya, dalam penanganan pasien Corona, tak sedikit Dokter yang harus mengenakan APD seadanya.

Padahal, sudah seharusnya para dokter memiliki APD yang lengkap dan selalu tersedia untuk menangani pasien Covid-19. Namun, pada nyatanya, saat ini para dokter harus merawat pasien dengan perlengkapan seadanya.

Ia mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk menyediakan APD dalam jumlah banyak untuk para Dokter. Sebab, jika tidak ada upaya serius dalam pengadaan alat ini, maka tidak menutup kemungkinan kejadian ini akan kembali terjadi.

“Seperti yg sering IDI Makassar tekankan bahwa pemerintah harus penuhi segera mungkin untuk bisa memenuhi APD bagi dokter dan paramedis,kalau begini terus kematian dokter akan terus bertambah,” ujarnya, Sabtu (04/04/2020).

Tercatat, per 6 April, telah ada 19 Dokter yang meninggal selama adanya pandemi Corona. Kematian almarhum Bernadette menjadi kasus pertama yang terjadi di Makassar. Penyebab kematian para dokter ini rata-rata disebabkan karena mereka ikut terpapar ketika menangani pasien Corona. (*)


BACA JUGA