Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb saat menemui keluarga santri di Swiss-Belhotel, Rabu (6/5/2020)

Tak Mau Disebut Gagal, Iqbal Suhaeb Sebut PSBB Tahap Pertama Berjalan Efektif

Jumat, 08 Mei 2020 | 07:44 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menyebut bahwa penerapan PSBB tahap pertama berjalan efektif. Ini sekaligus menepis komentar pelbagai pihak yang menilai penerapannya gagal.

Kata Iqbal, hasil evaluasi selama 10 hari sebelum berakhirnya PSBB tahap pertama menunjukkan hasil positif. Sebab, telah berhasil menekan jumlah pasien positif dari awalnya 70 persen menjadi 28 persen.

pt-vale-indonesia

“Jadi kami mengevaluasi 10 hari sebelum PSBB dan 10 hari pelaksanaan PSBB. Dimana angka positif sebelum PSBB itu peningkatannya sampai 70 persen di mana 10 hari pelaksanaan PSBB yang positif Covid-19 menurun bisa sampai 28 persen,” kata Iqbal, Kamis (7/5/2020)

Demikian pula dari segi angka kesembuhan. Ia mengatakan, kalau tadinya sebelum PSBB, angka kesembuhan sekitar 16 persen. Kemudian setelah masa PSBB, angka kesembuhan mencapai sekitar 80 persen.

“Angka kematian demikian pula juga, sebelum PSBB sekitar 8% dan selama PSBB angka kematiannya sekitar 6%. Itu artinya PSBB cukup berhasil menurunkan angka kematian, pertumbuhan Covid-19 dan peningkatkan angka yang sembuh,” ungkapnya.

Meskipun menunjukkan hasil positif, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tetap memperpanjang masa pelaksanaan PSBB. Tahap kedua pun akan dimulai pada 8 hingga 22 Mei mendatang.

“Untuk itu kita berkesimpulan, kalau misalnya PSBB kita berhentikan sampai tanggal 7 Mei saja, kemungkinan besar apa yang telah kita capai akan terjadi euforia. Dianggap bahwa pembatasan itu tidak perlu lagi, sudah selesai dengan Covid-19 nah kalau itu terjadi tentu akan meningkat lagi. untuk itu perlu waktu sedikit lagi,” lanjut Iqbal.

Terakhir, untuk penerapan PSBB tahap kedua akan dibangun social engineering atau rekayasa sosial. Dimana pola penindakan lebih humanis. Pasalnya, sebagian masyarakat sudah paham mengenai PSBB dan bagaimana pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

“Di tahap kedua ini kita akan fokuskan pada pembangunan social engineering yakni gerakan perubahan sosial secara terencana di tengah masyarakat untuk memulai hidup normal baru. Perubahan pola perilaku sesuai protokol kesehatan,” tutupnya. (*)


BACA JUGA