Ratusan ummat muslim di Kota Makassar melaksanakan salat tarawih di Masjid Al-Markaz Al-Islami, Makassar/Indra Abriyanto/Gosulsel.com

Sempat Ditutup Akibat Corona, Masjid Al-Markaz Gelar Salat Jumat Besok

Kamis, 04 Juni 2020 | 16:25 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami telah memutuskan untuk kembali membuka masjid. Ini dalam rangka pelaksanaan Salat Jumat yang digelar besok, Jumat (05/06/2020).

Sejak Corona kian meluas di Kota Makassar, salah satu Masjid terbesar di Sulsel ini tidak menggelar Salat Jumat. Agar mata rantai penyebaran virus Corona bisa terputus.

pt-vale-indonesia

Keputusan untuk kembali menggelar Salat Jumat disepakati dalam rapat antara Yayasan Islamic Center (YIC) Al-Markaz Al-Islami, badan pengurus harian dan badan takmir. Rapat tersebut berlangsung hari ini, Kamis (04/06/2020).

Rapat yang berlangsung di lantai satu masjid, dipimpin langsung Ketua Umum YIC, Basri Hasanuddin. Kemudian dihadiri para pengurus teras Masjid Al-Markaz Al-Islami.

Basri mengatakan, untuk pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Al-Markaz Al-Islami akan dierapkan protokol kesehatan yang ketat. Olehnya, ia meminta bagi jamaah yang hendak melaksanakan salat Jumat di Al-Markaz wajib mengiktui protokol kesehatan yang ditetapkan.

“Setelah melakukan kajian dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk Edaran Dewan Masjid Indonesia dan juga koordinasi dengan Gugus Penanganan Covid-19 Sulsel, maka diputuskan mulai besok, Masjid Al-Markaz kembali memfasilitas Salat Jumat. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya. (*)

Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI itu menjelaskan, protokol kesehatan yang harus dipatuhi setiap jamaah antara lain, wajib mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan menjaga jarak dalam shaf. Ia mengharapkan kerjasama dari jamaah untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut.

Pihak Al-Markaz sendiri akan membuat penanda jarak antara jamaah dalam shaf sehingga tidak terjadi kontak fisik. Disarankan pula, setiap jamaah yang kembali ke rumah masing-masing agar langsung cuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir.

Meski telah dibuka untuk umum, namun pengurus Masjid Al-Markaz tidak akan membuka semua pintu akses masuk ke masjid. Hanya beberapa pintu yang akan dibuka, dengan menempatkan petugas di depan pintu untuk mengontrol jamaah yang datang.

Untuk pelaksanaan Salat Jumat sendiri direncanakan tidak ada sistem bergiliran atau shift atau pengaturan gelombang satu dan gelombang kedua. Pelaksanaan salat Jumat hanya akan dilakukan hanya satu gelombang saja.

Masjid Al-Markaz Al-Islami sendiri, dalam keadaan normal mampu menampung lebih 10 ribu jamaah. Namun, karena diberlakukan ada jarak antara jamaah dalam shaf, maka diperkirakan jamaah akan meluber.

“Kami mengantisipasinya dengan membuka semua area masjid untuk pelaksanaan salat Jumat, mulai dari lantai satu, lantai dua dan lantai tiga, serta halaman masjid. Di semua area itu, jamaah wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara ketat,” jelas Basri.

Sebelum adanya keputusan untuk kembali menggelar salat Jumat, tercatat 12 kali salat Jumat di Masjid Al-Markaz Al-Islami ditiadakan. (*)


BACA JUGA