Disebut Sebagai Pj Wali Kota “Titipan” Partai, Ini Jawaban Yusran Jusuf
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Jusuf menanggapi tudingan yang diarahkan kepadanya. Dimana dirinya sendiri disebut sebagai pejabat titipan dari salah satu partai.
Menanggapi hal tersebut, Yusran menegaskan jika pergantian dirinya tak ada hubungan dengan urusan politik praktis. Apalagi ada kepentingan jelang Pilkada Makassar pada 9 Desember 2020.
Mantan Dekan Fakultas Kehutanan Unhas ini justru mengaku tidak tahu menahu soal politik. Bahkan, dirinya terpilih sebagai Pj disebut atas dasar kinerjanya yang profesional dan hanya fokus bekerja demi Kota Makassar.
“Saya tidak tahu, kalau itu urusan politik, yang jelas saya masuk disini karena kerja profesional di samping untuk menagani Corona juga pemerintahan,” bantahnya saat konferensi pers di Posko Covid-19 Kota Makassar, Kamis (25/06/2020).
Yusran membeberkan pergantian dirinya atas dasar pertemuan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa hari yang lalu. Mereka membahas masalah penanganan Covid-19 di Kota Makassar.
Di mata NA, ia dinilai tidak mampu menangani kasus Corona dengan baik di Makassar. Olehnya, pergantian pun mesti segera dilakukan.
“Intinya bahwa kota Makassar ini belum bisa dikendalikan dan Wali Kota tidak bisa mengendalikan secara cepat,” katanya.
Adapun perihal Surat Keputusan (SK) pergantian dirinya, Yusran mengaku belum menerimanya hingga saat ini. Bahkan, informasi pergantian dirinya baru ia dapat tadi kemarin malam melalui Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulsel. Hingga hari ini pun ia mengaku belum bertemu dengan Nurdin Abdullah.
“SKnya belum tapi penyampaian resmi dari pak Sekda Provinsi ke Sekda Makassar sudah. Tapi SK belum saya liat,” tukasnya.
Saat ditanyai apakan dirinya akan hadir dalam pelantikan besok, Jumat (26/06/2020) dengan lantang Yusran menjawab akan hadir.
Ia juga menyampaikan jika pelantikan ini tidak akan merusak hubungan dirinya dengan Nurdin Abdullah. Ataupun pada Pj Wali Kota Makassar yang baru.
“Intinya saya diganti tidak ada masalah, biasa-biasa saja. Kalau pun pelantikan ini hari, saya akan hadir. Tidak ada masalah. Jangan dibawa ke persoalan pribadi. Jabatan inikan amanah, setiap saat bisa berganti dan saya dimana-mana dapat jabatan karena kinerja,” kuncinya. (*)