UMI menggelar salat Idul Adha 2020/1441 H secara berjamaah di Musala Lantai 10 Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Makassar, Jumat (31/7/2020)

Didaulat Jadi Khatib, WR V UMI Angkat Tema Pembelajaran Idul Adha Kaitkan 3 Pilar Utama UMI

Jumat, 31 Juli 2020 | 15:29 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar salat Idul Adha 2020/1441 H secara berjamaah di Musala Lantai 10 Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Makassar, Jumat (31/7/2020).

Shalat Ied yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat ini diikuti oleh pimpinan UMI mulai dari pejabat Yayasan Wakaf UMI, Rektor dan Wakil Rektor dan Ketua LPkM UMI serta Ketua MT Ukhuwah UMI.

pt-vale-indonesia

Dari pihak Rektorat, tampak Rektor UMI, Prof. Dr. H. Basri Modding, S.E, M.Si, WR I Dr. Ir. Hanafi Ashad, M.T, WR II, Prof. Dr. H Salim Basalamah, M.Si, WR III Prof. Dr. H La ode Husen M.H, , dan WR V Prof. Dr. Ir. Hatta Fattah, M.S.

Dalam kesempatan itu, Prof Hatta Fattah didaulat menjadi Khatib membahas tema khutbah bertajuk ‘Pembelajatan Idul Kurban dan Revitalisadi Identitas Institusi’.

Prof Hatta memaparkan bahwa pembelajaran penting dalam Idul Adha kali ini tetap terbingkai dalam 3 pila utama pendirian UMI yakni Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah, dan Akhlaqul Karimah.

“Pembelajaran Idul Adha pada kesempatan yang terbatas ini, saya sampaikan dengan merujuk pada tiga pilar pendirian UMI yakni Ilmu, Amaliah, dan Akhlaqul Karimah. Nabi Ibrahjm AS mengjarakn kita untuk terus memurnikan keimanan kepada Allah SWT, termasuk dengan cara mengasah logika untuk meneguhkan tauhid kita. Agama atau nasehat agama itu diperuntukkan bagi mereka yang berakal, maka dari itu, mari gunakan pikiran, hati, dan juga rasa dalam memahami dan menjalankan ajaran agama,” papar Prof Hatta.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Promosi ini menggambarkan, peritiwa besar Nabi Ibrahim dan Istri Siti Marwah dan anaknya Nabi Ismail yang menjadi penanda munculnya perayaan besar hari raya Kurban menyiratkan sederet pelajaran penting.

“Episode Safa dan Marwah menjadi simbol pembelajaran bahwa kewajiban kita sebagai warga UMI untuk terus menerus berusaha atau melakukan amaliah secara konsisten sebagaimana apa yang dicita-citakan oleh pendiri UMI sebagai proses yang akan menentukan datangnya keberkahan dari Allah SWT,” tuturnya.(*)


BACA JUGA