Ilustrasi anggaran Covid-19/INT

Tangani Covid-19, Pemkot Makassar Habiskan Anggaran Rp100 Miliar

Rabu, 04 November 2020 | 13:47 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus menangani Covid-19 yang masih merebak. Seiring dengan penanganan yang terus dilakukan, anggaran juga terus dikucurkan.

Sampai sekarang, Pemkot telah menghabiskan anggaran sebanyak kurang lebih Rp100 miliar. Ini disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, Rahmat Mappatoba.

Kata dia, anggaran yang terpakai sudah mencakup semua leading Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Makassar. Misalnya Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Sosial (Dinsos). 

“Hampir Rp100 M sudah terpakai, Termasuk dengan bantuan sosial (Bansos). Itupun juga alokasi anggaran yang dari ketiga leading itu,” ucap Rahmat, Rabu (3/11/2020). 

Adapun penambahan anggaran dilakukan pihaknya untuk beberapa SKPD yang masih membutuhkan anggaran tersebut. Sepeti tambahan di Dinkes Kota Makassar sebanyak Rp20 miliar dan BPBD Kota Makassar sebanyak Rp2 miliar.

“Kan dari Dinkes itu kita sudah cairkan, kurang lebih 20 M. Ada lagi Rp2 M lebih itu kemarin yang bulan September itu sudah di BPBD. Terkait dengan kegiatan sosialisasi perwali 53 dan protokol kesehatan,” papar Rahmat.

Rahmat juga mengungkapkan jika pembubaran Gugus Tugas Covid-19 Makassar pada 25 Oktober lalu dan dibentuknya Satgas Covid-19 sejauh ini belum terdapat perubahan anggaran. Anggaran yang dipakai sebelumnya hanya diperuntukkan bagi Gugus Tugas. 

“Khusus untuk Satgas, belum. Tapi yang kemarin September itu, dan mungkin saja masih ada kebutuhan Gugus Tugas sampai tanggal 25 Oktober,” imbuhnya.

Namun, Rahmat mengaku bahwa pengalokasian anggaran untuk Satgas Covid-19 akan dilakukan pihaknya jika terdapat permintaan. Pasalnya, Satgas Covid-19 masih terdapat beberapa leading SKPD di dalamnya.

“Kemarin ada rencana untuk permintaan anggarannya itu. Karena kan masih melekat beberapa instansi vertikal yang sama-sama kita melakukan sosialisasi terkait dengan protokol kesehatan,” tutup Rahmat.(*)


BACA JUGA