MAKASSAR, GOSULSEL.COM — PD Pasar Makassar Raya terus melakukan imbauan penerapan protokol kesehatan (Prokes) ke pedagang dan pengunjung. Sebagaimana merujuk pada Surat Edaran Wali Kota nomor 443.01/182/S.edaran/B.Hukum/IV/2021 tentang Prokes di tempat keramaian dan perbelanjaan selepas lebaran. 

Hal itu terlihat pada hari ini, Senin (24/05/2021). Jajaran Direksi PD Pasar Makassar melakukan pemantauan di pasar tradisional.

Sebelumnya, Direktur Umum PD Pasar, Nuryanto G. Liwang mengumpulkan Bagian Ketertiban dan Keindahan agar kembali menekankan penerapan Prokes di sejumlah pasar. Ia menekankan agar setiap pasar wajib menyiapkan tempat cuci tangan, memastikan petugas dari masing masing unit bertugas khusus mengimbau, mengarahkan & menegur pedagang & pengunjung terkait Prokes Covid-19. 

“Jadi kami harap setiap petugas yang sudah ditunjuk agar senantiasa menghimbau dan mengarahkan kepada pedagang dan pengunjung. Jangan masuk di pasar kalau tidak taat prokes,” ujarnya. 

“Diinstruksikan juga kepada pengelola Unit Pasar agar dapat melaksanakan hal hal sebagai berikut: pertama, memaksimalkan petugas atau karyawan unit Pasar yang bertugas. Menyiapkan dan memastikan tempat cuci tangan berfungsi dengan baik, gunakan masker, menjaga jarak dan menghindari terjadinya kerumunan,” lanjutnya. 

Sementara, Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar, Saharuddin Ridwan sejak apel pagi tadi langsung memimpin rapat koordinasi. Ia pun memberikan arahan terkait penerapan prokes demi mendukung Program Pemkot di bawah nahkoda Danny-Fatma yakni Makassar Recover. 

“Kami dari PD Pasar selalu mengimbau kepada para pedagang dan pengunjung. Jadi kalau ditanya sejauh mana kepedulian kami (PD Pasar) tentu kita bisa menjawab bahwa kami sangat intens ke bawah melakukan sosialisasi dan selalu mengingatkan ke pedagang dan pengunjung,” imbuh Sahar. 

Selain itu, Sahar juga langsung melakukan kunjungan ke Pasar Pabaeng baeng dan Pasar Maricaya. Ia didampingi Kabag Penertiban, Muh. Jaenul dan Kasubag pembinaan dan Penertiban Abd Malik Hakim. 

“Seperti yang kita lihat sendiri, meskipun kita sering rutin memberikan himbauan, kadang-kadang kalau kita sudah tidak ada, beberapa pedagang atau pengunjung membuka maskernya. Ada juga nanti ada pembelinya baru dia pasang maskernya,” tutupnya.(*)

---