Andi Sura Suaib saat memantau kondisi kios di Pasar Rappokaleleng usai terbakar.

Gerak Cepat Kadisperdastri Gowa Kunjungi Pasar Rappokaleleng Usai Terbakar

Kamis, 19 Agustus 2021 | 13:47 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM–Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisperdastri) Gowa, Andi Sura Suaib bergerak cepat mengunjungi Pasar Rappokaleleng usai terbakar.

Lokasi pasar yang terletak di Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa itu terbakar pada Rabu (18/8/2021) dini hari sekira pukul 02.00 Wita.

pt-vale-indonesia

Menurut Andi Sura, pihaknya turun langsung memantau kondisi sejumlah kios pasar usai kebakaran terjadi. Dikatakan bahwa, penyebab kebakaran sejumlah kios di pasar tersebut diduga karena adanya hubungan arus pendek listrik.

Untuk itu, dirinya sudah meminta pihak PLN untuk menertibkan penggunaan kabel yang tidak sesuai standard termasuk menertibkan sambungan listrik yang dinilai ilegal.

“Kan saya turun langsung sama pihak PLN untuk melihat langsung kondisi pasca kebakaran tadi malam. Ada memang kita temukan penggunaan kabel yang tidak sesuai standard yang diperparah lagi adanya sejumlah sambungan ilegal. Nah inilah yang kita duga sebagai penyebab terjadinya korslet yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran,” katanya.

Selain itu, Sura juga menyampaikan pihaknya sudah menghubungi pihak pengelolah mobil sampah untuk mengangkut puing-puing kebakaran yang tersisa.

Terkait perbaikan pasca peristiwa kebakaran itu, mantan Kabag Umum Setkab Gowa ini memastikan para pedagang yang kiosnya terbakar akan melakukan perbaikan sendiri dengan cara swadaya.

“Kami juga akan segera menyurat ke Dinas Perdagangan Provinsi untuk mengajukan permohonan bantuan,” kata Andi Sura.

Akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di pasar Rappokaleleng, diperkirakan ada 10 unit kios yang hangus terbakar.

Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah yang menggemparkan warga sekitar, namun kerugian yang diderita oleh pedagang atau penjual pemilik kios itu mencapai ratusan juta rupiah.

“Alhamdulilah tidak ada korban jiwa, namun kerugian material yang kami derita nilainya cukup besar. Bahkan semua barang dagangan kami nyaris tidak ada yang bisa diselamatkan,” kata Asmawati Dg Ranne, seorang penjual kue tradisional yang kiosnya ikut terbakar.

Menurut Dg Ranne, kebakaran yang terjadi tengah malam itu berlangsung begitu cepat hingga banyak kios terbakar.

Dg Ranne mengaku api baru sedikit padam tak kala sudah banyak Warga yang berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan cara menyiramkan air menggunakan peralatan seadanya.

Api baru dapat dikuasai kata seorang warga setempat lainnya bernama Dg Sutte setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi yang langsung menyemprotkan air ke kios-kios yang terbakar.

“Kurang lebih satu jam setengah petugas pemadam kebakaran dibantu warga berjibaku memadamkan api baru kemudian kebakaran itu benar-benar padam,” tandasnya. (*)


BACA JUGA