Siswa SMA di Makassar Sambangi ITB Nobel, Ingin Tahu Soal Kampus
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Jelang akhir tahun 2021, Nobel Indonesia menerima tamu spesial. Mereka adalah SMA 11 Makassar, SMA 2 Makassar, MAN 2 Makassar dan SMK 11 Makassar.
Kehadiran mereka tak sekedar bersilaturahmi saja. Namun, keempatnya melakukan kolaborasi.
Kepala Sekolah MAN 2 Makassar, Darmawati menjadi salah satu pihak yang bersyukur bisa melakukan kerjasama dengan Nobel Indonesia. “Saya mewakili Madrasah (MAN 2 Makassar) mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa karena MAN kami menjadi salah satu sekolah yang dibidik di Kota Makassar,” kata Darmawati di Ruang Meeting Nobel Indonesia, Jalan Sultan Alauddin, Selasa (28/12/2021).
Terlebih, sambung dia, visi MAN harus menyiapkan masa depan muridnya sedini mungkin menghadapi tantangan zaman yang terus mengalami perubahan. Apalagi, peserta didiknya merupakan generasi Z yang sangat cepat dalam menyerap berbagai informasi dan menguasai teknologi.
“Kerjasama dengan PT termasuk Nobel Indonesia karena kami tahu SDM disini luar biasa,” urainya.
Darmawati sendiri tak menampik, bahwa ratusan muridnya akan mengincar perguruan tinggi unggulan di Makassar. Tetapi, disisi lain jika murid tak lolos di perguruan tinggi yang diinginkan tentunya akan bermasalah.
“Saya yakin siswa kami tidak semua mau masuk perguruan tinggi, tentu diantara mereka ada punya pilihan lain, mereka punya cita-cita,” tegasnya.
“Jadi kalau misalnya Nobel Indonesia saya harap bisa mengakomodir peserta didik kami dan memberikan inspirasi pekerjaan di masa mendatang itu bukan hanya sebagai PNS, tapi justru menjajikan itu misalnya entrepreneur, itu yang kami harapkan, mohon dibantu agar siswa kami tidak frustasi ketika misalnya tidak berhasil di perguruan tinggi,” tukasnya.
Senada, Rektor Nobel Indonesia, Badaruddin menambahkan kesinambungan antara perguruan tinggi dan sekolah harus dibangun sedini mungkin. “Kita menghadapi generasi Z tantangan yang dihadapi kian tak menentu. Mau nd mau kita harus persiapkan anak-anak kita memasuki era itu,” ungkapnya.
Mantan Ketua Yayasan Nobel Makassar itu menegaskan bahwa kolaborasi merupakan jalan terbaik. Bukan lagi saling menyalahkan satu sama lain.
“Saya tahu MAN 2 Makassar itu sekolah berkualitas, kalau kita punya visi misi yang selaras, banyak hal nantinya kita bisa kerjasamakan,” tutupnya.(*)