Hadi Kesumo, Pimpinan yayasan Nur Mutiara Makrifatullah/ Ist

Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Merasa Korban Media Sosial MUI

Selasa, 03 Januari 2023 | 22:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Hadi Kesumo mengaku dirinya adalah korban media sosial dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Hadi sebab menurut dia, awal mula yayasannya dikatakan sesat karena informasi yang disebar oleh Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan.

pt-vale-indonesia

“Saya ini korban media sosial dari MUI. Saya juga tidak tahu apa yang dimaksud oleh MUI kami ini sesat. Foto yang disebar itu dicuri atau mengambil foto diam-diam. Saya tidak tahu kedatangan MUI kesini,” tuturnya.

“Di media saya baca kalau MUI melakukan verifikasi dan investigasi dengan pihak yayasan. Dia ketemunya sama siapa? sementara saya tidak pernah ketemu. Nah, investigasi apa yang didapatkan? Adakah orang memvonis orang itu sesat dengan meletakkan gambar gedung saya di media sosial, lalu menuliskan tulisan sesat dan mempostingnya kalau ajaran saya ini sesat? mereka dapat data saya ini sesat dari mana?” kata Hadi.

Hadi menyebutkan, jika pihak MUI juga mengatakan bahwa ajarannya melarang orang untuk salat. Hal itu dibantah keras oleh Hadi.

“Saya dituduh tidak salat. Saya melarang orang salat, nah kalau saya tidak salat atau melarang orang salat, saya tidak punya masjid. Sementara saya sudah bangun masjid,” terangnya.

Hadi mengaku setelah yayasannya viral karena diduga sesat, sejumlah santri yang tinggal di yayasannya itu meminta untuk dipulangkan.

“Karena dikatakan sesat mereka mau lari semua. Besok mungkin bertambah lagi yang pulang,” tutupnya.(*)