Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Gowa Suhriati.

Pemkab Gowa Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Selama Ramadan Hingga Idul Fitri

Kamis, 13 April 2023 | 16:34 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM-Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) menjamin ketersediaan bahan pokok selama ramadan hingga idul Fitri.

Bahan pokok itu yakni daging ayam, daging sapi, hingga telur ayam. Hal ini lantaran kondisi ketersediaan ketiga komoditas tersebut masih surplus atau lebih.

pt-vale-indonesia

“Masih aman, ketersediannya masih surplus. Kami pastikan ketersediaannya akan memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri nanti,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Gowa Suhriati, di konfirmasi, Kamis (13/4/2023).

Suhriati menyebutkan, untuk ketersediaan daging ayam baik jenis ayam ras maupun ayam brioler sebanyak 6.055,183 ton selama setahun.

Sementara kebutuhan masyarakat akan komoditas tersebut selama Ramadan hanya 591,688 ton. Artinya masih terjadi surplus sebanyak 5.463,495 ton.

“Begitu pun pada komoditas telur ayam, kita menyiapkan selama setahun itu ketersediaannya sebanyak 1.555,746 ton, sementara kebutuhan di bulan Ramadan hanya 163,040 ton. Sehingga ada surplus 1.392,706 ton. Ini tentu akan memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri,” ujarnya.

Pada komoditas lainnya seperti daging sapi, kata Suhriati, ketersediaannya n sebanyak 3.780,654 ton selama setahun, sementara kebutuhan selama Ramadan hanya 600,266 ton atau tersisa (surplus) 3.180,388 ton.

“Kami memastikan tidak ada kelangkaan daging sapi, telur ayam dan daging ayam saat Idul Fitri nanti. Apalagi kami memang telah masuk dalam bagian Tim TPID yang rutin melakukan pengawasan terkait stok,” ujarnya.

Tak hanya itu, dirinya juga memastikan bahwa tidak ada lonjakan harga yang signifikan pada ketiga komoditas tersebut menjelang Idul Fitri mendatang.

“Kalau pun ada kenaikan itu dibatas wajar. Ini sudah kita sosialisasikan ke pedagang, agar naiknya jangan terlalu banyak. Kenaikan bahan-bahan pokok di momen seperti ini biasa terjadi, yang penting kenaikannya wajar-wajar saja,” tegas Suhriati. (*)


BACA JUGA