
Dugaan Aliran Sesat di Maros, Klaim Punya 11 Rukun Islam
MAROS, GOSULSEL.COM — Warga di Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros dihebohkan dengan kemunculan sebuah kelompok yang diduga menganut aliran sesat.
Aliran yang dinamakan aliran tarekat Ana’ Loloa ini pertama kali ditemukan tahun 2024 lalu.

Kepala Kantor Urusan Agama, Kecamatan Tompobulu, Muhammad Daniel mengatakan, keberadaan aliran tarekat Ana’ Loloa ini telah mereka tangani. Tak hanya itu, pihak Kemenag dan seluruh instansi terkait juga dilibatkan untuk melihat sejauh mana aliran ini berkembang.
“Kami sudah menerima laporan sekaitan dengan hal ini. Dan sampai saat ini, sudah ditangani oleh pihak yang berwenang. Kami sudah mengambil langkah persuasif, dan Ketuanya sudah diperiksa,” ujarnya, Kamis, (06/03/2025).
Dia mengaku telah melakukan pendekatan persuasif untuk memediasi hal ini. Bahkan untuk mencegah semakin meluasnya aliran yang tidak menganjurkan berhaji ke tanah suci ini, pihak Kemenag dan pemerintah setempat telah beberapa kali melakukan penyuluhan secara masif di wilayah penyebaran tarekat Ana’ Loloa.
“Kami sudah melakukan pencegahan supaya aliran ini tidak berkembang di daerah itu dengan penyuluhan. Bahkan kami juga turun langsung ketemu warga untuk sosialisasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, aliran ini pertama kali dibawa oleh salah seorang warga Gowa, Petta Bau, yang datang ke Tompobulu dengan tujuan berdagang.
Ketua aliran ini mengajak para pengikutnya untuk menunaikan ibadah haji di Gunung Bawakaraeng, untuk menggantikan ibadah haji ke Mekkah.
Sementara itu, Camat Tompobulu Suhardiman yang ditemui di gedung Serbaguna mengatakan, secara keseluruhan pengikut aliran ini berjumlah 27 orang. Mereka bukan hanya berasal dari satu keluarga, tapi beberapa warga lokal yang mengakui aliran tersebut.
Berdasarkan informasi, aliran ini mengajarkan 11 rukun Islam, berbeda dengan rukun Islam yang selama ini diyakini oleh umat Muslim.(*)