Berlebaran Sambil Saksikan Accera’ Kalompoang Kerajaan Gowa, Yuk!
Halaman 1
Sungguminasa, GoSulsel.com – Ada sebuah rutinitas yang dilakukan di Kerajaan Gowa setiap lebaran Idul Adha tiba. Namanya Accera’ Kalompoang. Rutinitas yang dimulai sejak jaman Raja Gowa ke 14, Sultan Alauddin, ini berupa pencucian benda pusaka dan benda adat.
Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak wilayah Gowa juga menyatu dengan Indonesia, waktu pelaksanaan Accera’ Kalompoang selalu mengikuti jadwal Idul Adha versi pemerintah. Namun, prosesnya dimulai sehari sebelumnya. Lokasinya pun tak pernah berubah yaitu di Balla Lompoa.
Proses pencucian benda adat ini berlangsung 2 hari. Hari pertama dilaksanakan Lekka Je’ne yaitu proses pengambilan air di sumur tua.
“Lekka Je’ne namanya ini. Ini proses pengambilan air di sumur tua di daerah Pallantikang. Di sana ada tiga sumur. Kita biasa bilang di sini Bubung To Barani, Bubung Bissua, dan Bubung Lompoa,” jelas Buang, pasukan To’barani, kepada GoSulsel.com, Rabu (23/09).
Dalam Lekka Je’ne ini, para warga dan arak-arakan berjalan dari Balla Lompoa ke makam Sultan Hasanuddin menggunakan kendaraan roda empat. Setibanya di makam, lanjut lagi berjalan kaki ke tempat pengambilan air yaitu di Sumur Tua.
Halaman 2
Setelah proses Lekka Je’ne selesai, para peserta kembali ke Balla Lompoa. Sebentar malam, ritual ini dilanjutkan dengan proses Accera’ atau pemotongan satu hewan kerbau. Namun, sebelumnya si kerbau diarak dulu.
“Sebelum pemotongan dimulai, kerbau diarak keliling Balla Lompoa dulu. Baru setelah itu dipotong,” jelas Abdul Latif Dg. Eppe, salah seorang pasukan To Barani.
Besok, upacara adat ini akan membersihkan banyak benda pusaka dan benda adat. Mulai dari badik, pisau, gelang, dan lain sebagainya.
Seperti biasa, upacara adat ini dihadiri oleh tokoh-tokoh adat Gowa. Selain mereka, hadir pula para keturununan Raja-Raja Gowa dan sebagian warga masyarakat.
Reporter: Iskandar Achmad – GoSulsel.com