Kadis Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Azikin

Kasus Demam Berdarah di Biringkanayya Tinggi Karena Banyaknya Lahan Kosong

Senin, 01 Februari 2016 | 19:51 Wita - Editor: gun mashar - Reporter: Evi Novitasari - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – 16 Kasus Deman Berdarah (DBD) terjadi di Makassar di awal tahun 2016. Kecamatan tertinggi kasus demam berdarahnya terjadi di Biringkanayya. Hal ini ditengarai karena disana banyak lahan kosong yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

“Yang kami prediksi kenapa tinggi di sana (Biringkanayya) karena banyak pemukiman kosong di sana. Pembangunan rumah yang tidak ditinggali banyak kaleng-kaleng cat di situ penuh air, menetas telur nyamuk dan nyamuk aedes agepti terbang ke rumah-rumah masyarakat. Nyamuk aedes aegypti adalah nyamuk elit, dia suka berkembang biak di tempat-tempat penampungan air bersih, kaleng-kaleng dan pot-pot bunga,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Makasaar, Naisyah Azikin kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin (01/02/2016).

pt-vale-indonesia

Naisyah mengatakan, selain menyebabkan DBD, nyamuk Aedes Aegypti juga bisa menyebabka penularan virus Zika.

Halaman 2

“Satu lagi kendala ternyata nyamuk aedes aegypti itu bisa menularkan virus Zika, sama dengan DBD gejalanya juga sama. Tetapi dia lebih ringan dari demam berdarah, gejala awalnya panas juga 2 sampai 7 hari, nyeri sendi, nyeri otot. Tapi ada gejala spesifik yang masyarakat bisa bedakan, Kalau dia demam-demam biasa segera periksakan ke puskesmas itu bisa saja disuspeck demam berdarah tapi kalau disertai dengan gejala demam berdarah ditambah dengan bercak merah dan gatal bisa dipunggung dan kaki yah kita curiga ke virus zika,” jelasnya.

“Sebenarnya penyakit virus zika lebih ringan dari demam berdarah, penanganannya juga lebih ringan cukup istirahat, minum air putih dan makan makan sehat,” tambah Naisyah. (*)


BACA JUGA