(Foto: Coto Daeng Nurdin di Kota Pangkajene yang selalu ramai dikunjungi oleh pegawai Semen Tonasa/Selasa, 17 Mei 2016/irwan Idris/GoSulsel.com)
#

Coto Mangkuk Bakso, Tersembunyi dari Keriuhan Kabupaten 3 Dimensi

Rabu, 18 Mei 2016 | 10:44 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Irwan Idris - GoSulsel.com

Pangkep, GoSulsel.com — Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) selain dijuluki sebagai kabupaten ikan bandeng, juga dinamai kebupaten tiga dimensi. Disebut tiga dimensi, karena Pangkep memiliki tiga wilayah geografis yang berada dalam naungan struktural pemerintah Kabupaten Pangkep, yakni wilayah pegunungan, daratan, dan kepulauan.

Dari kekayan alam yang terkandung pada tiga aspek wilayah tersebut, Pangkep tak mau kalah dengan menghadirkan resep-resep mandiri yang lahir dari racikan-racikan tradisional yang dijaga turun temurun. Sebut saja Sop saudara khas Pangkep yang melegenda dengan kuah gurih dan segar yang mantap disantap dengan sepotong ikan bandeng bakar polos.

pt-vale-indonesia

Namun, di Kota Pangkep, tak hanya ada Sop saudara. Di persimpangan jalan Biringkassi menuju Kantor PT Semen Tonasa, terdapat sebuah warung coto yang telah empat belas tahun berdiri. Warung coto Daeng Nurdin, namanya.

Kini, warung itu dikelola oleh generasi kedua Daeng Nurdin, yakni Rosdiana, anak menantunya.

“Warung ini sudah empat belas tahunmi buka, sekarang saya yang dikasi jagaki sm bapak,” ucap Rosdiana pada GoSulsel.com, Selasa (17/5).

Dari tampakan luar, anda tak akan menyangka jika ternyata di warung sederhana yang bahkan tak memiliki petanda nama warung di depannya ini, menyiapkan sebuah menu coto yang dihidangkan pada mangkuk besar (mangkuk bakso) berkuah sangat nikmat dengan potongan-potongan daging dan jeroan yang begitu lembut.

Halaman:

BACA JUGA