(FOTO: Kasubbid Pengembangan Perfileman Kemendikbud Sebut Makassar Kantong Film/Sabtu, 17 September 2016/Muhammad Fardi/GoSulsel.com)

Kemendikbud Anggap Makassar Sebagai Kantong Film Tanah Air

Sabtu, 17 September 2016 | 21:31 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pusat Pengembangan Perfileman menjadikan Benteng Fort Rotterdam salah satu titik Road Show Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016. Di Benteng Fort Rotterdam, AFI 2016 memutar salah satu nominasi film terbaik 2016, Sabtu (17/9/2016).

Dalam acara ini dihadiri Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pengarsipan dan Pusat Pengembangan Perfileman, Kemendikbud RI, Rita Siregar.

Rita mengatakan, di Kota Makassar menjadi titik Road Show AFI 2016 karena dianggap merupakan daerah titik kantong perfileman di Indonesia.

“Kita ada lima daerah titik Road Show, setelah Banjarmasin kita ke sini (Makassar), selanjutnya Padang dan Malang dan pada acara puncak kita di Manado, ini karena kelima daerah tersebut kita anggap merupakan kantong film di Tanah Air,” ujar Rita dalam testimoninya sebelum pemutaran film.

(FOTO: Kasubbid Pengembangan Perfileman Kemendikbud Sebut Makassar Kantong Film/Sabtu, 17 September 2016/Muhammad Fardi/GoSulsel.com)

(FOTO: Kasubbid Pengembangan Perfileman Kemendikbud Sebut Makassar Kantong Film/Sabtu, 17 September 2016/Muhammad Fardi/GoSulsel.com)

Ia pun menambahkan bahwa geliat komunitas perfileman di Makassar sudah meningkat, hal ini juga ditandai dengan beberapa kali Makassar ditarget menjadi tuan rumah puncak acara AFI Kemendikbud.

“Di sini dulu pernah hampir jadi tuan rumah puncak acara, itu tahun lalu tapi karena ada kendala sedikit kita pindahkan ke Jogja, tapi tidak menutup kemungkinan tahun depan kita disini (Makassar) lagi,” ungkapnya.

Komunitas perfilman di Makassar memang terlihat sudah sangat maju, hal ini dengan beberapa film lokal yang sudah menembus layar lebar Bioskop yang di casting di Sulsel, misalnya saja ‘Satu Cinta di Bira’, ‘Uang Panai’ dan yang sementara dalam proses sekarang adalah ‘Silariang’.

Halaman:

BACA JUGA