Logo Tut Wuri Handayani

Sekolah Ini Alami Kendala Jelang UNBK di Maros

Jumat, 24 Maret 2017 | 16:34 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

Maros, GoSulsel.com – Dari 183 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Maros, baik swasta maupun negeri, 8 sekolah diantaranya akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pertama kalinya.

Ditengah persiapan sekolah dalam pelasanaan UNBK ini, sejumlah permasalahan pun muncul. Salah satunya dari SMPN 1 Turikale.

pt-vale-indonesia

Saat ditemui, Jumat (24/3/2017). Kepala Sekolah, Andi Anshar mengungkapkan, jumlah siswanya yang ikut dalam UNBK mencapai 344 orang. Sementara, ketersediaan komputer di Sekolahnya hanya berjumlah 23 unit, termasuk server.

“Jelas tidak mencukupi. Kami butuh sekitar 117 unit komputer pada pelaksanaan UNBK nantinya. Saat ini yang kami bisa lakukan sudah melakukan peminjaman beberapa unit komputer dari sekolah yang tidak melaksanakan UNBK,” ungkapnya.

Meski sudah meminjam ke beberapa sekolah lain, Anshar mengaku belum bisa mencapai jumlah keseluruhan siswa yang akan mengikuti UNBK. Sehingga, iapun berencana akan meminjam komputer jinjing atau laptop milik siswa. Hanya saja, banyak siswa yang tidak sepakat jika Laptop miliknya juga digunakan oleh siswa lain.

“Kendalanya juga banyak siswa kami yang tidak ingin laptonya dikarantina. Belum lagi, setiap laptop milik siswa ini berbagai macam sistem operasinya yang tidak mendukung program UNBK yang hanya cocok dengan program windows 7 saja,” katanya.

Selain kendala sarana, keterbatasan daya listrik dan koneksi internet yang tidak stabil juga dipersoalkan. Pasalnya, dari pengalaman saat melakukan simulasi beberapa kali, listrik dan jaringan internet sering mengalami gangguan, sehingga pelaksanaan UNBK ini juga ikut terganggu.

“Banyak waktu yang terbuang percuma hanya persoalan listrik tidak stabil dan jaringan internet yang lambat,” terangnya.

Terkait kesiapan siswa, Anshar mengatakan, pihaknya sudah menggelar beberapa kali simulasi pelaksanaan UNBK Kepada seluruh siswa-siswinya yang akan ikut. Sejauh ini, ia mengaku siswa tidak megalami kesulitan dalam proses ujiannya, terkecuali kendala teknis yang mengganggu jalannya ujian seperti yang disebutkan.

“Siswa-siswi sih aman-aman saja. Saat simulai mereka tidak ada yang mengeluhkan proses ujiannya, kecuali kalau listrik mati atau jaringan internet yang terganggu,” lanjutnya. (*)


BACA JUGA