#

Dukungan Istana Terbagi di Pilgub Sulsel?

Jumat, 22 September 2017 | 06:19 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Dukungan Istana diprediski bakal pecah di Pilgub Sulsel. Di beberapa kesempatan Nurdin Abdullah (NA) percaya diri bakal didukung kelompok istana, terlebih NA juga disebut – sebut akan menggandeng Sudirman Sulaiman, saudara kandung Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman. Lalu, bagaimana dengan Agus Arifin Nu’mang, yang memberi andil besar atas gelembung suara Jokowi – JK di Sulsel saat Pilpres 2014 lalu?

Diketahui pada Pilpres 2014 lalu, dua tokoh Sulsel menjadi ketua tim pasangan Jokowi – JK, yakni Agus Arifin Nu’mang dan Amran Sulaiman. Hanya memang, Agus yang juga berniat maju di Pilgub Sulsel mendatang tidak mendapat perlakukan positif dari kelompok Istana. 

pt-vale-indonesia

Kelompok istana bahkan cenderung memberikan dukungan ke NA, yang pada Pilpres lalu tidak memberikan konstribusi signifikan perihal kemenangan Jokowi – JK. Hal ini dibenarkan oleh pakar politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto. Dia menilai dukungan Istana ke NA bukan karena ukuran sumbangsih, tapi lebih kepada citra dan popularitas.

 
“Model komunikasi NA memang lebih banyak dengan kekuatan istana. Secara langsung dan tidak langsung. Pergerakan NA di elit kekuasaan juga dibantu beberapa tokoh nasional. Dengan citra dan grafik survey yang baik, tentu menjadi jalan meyakinkan elit kekuasaan,” kata Luhur, pada Kamis (21/9/2017). 
Kendati elite istana cenderung ke NA, tetapi bukan hal yang tidak mungkin Agus melakukan perlawanan untuk menggalang pemilih Jokowi – JK di Pilpres lalu. Hal ini bukan tanpa alasan, Agus sudah pasti memiliki kekuatan sejak menjadi ketua tim Jokowi – JK di Pilpres lalu bersama dengan Amran Sulaiman.

Hal lain, lantaran Agus yang “all out” memberikan dukungan ke Jokowi – JK pada Pilpres lalu malah terkesan menjadi lawan Istana, sementara NA yang tidak memberikan konstribusi mendapat dukungan penuh.

Pakar politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono menilai, atas dasar ini, Agus Arifin Nu’mang tentu akan melakukan manuver, sekalipun tidak akan memperlihatkan perlawanan.

“Pak Agus tentu akan bermanuver,” kata Arief.

Dia pun menyarankan ke Agus untuk mengelola hal tersebut dengan baik melalui perhitungan dan kalkulasi rasional, jika dikelola dengan perasaan, menurutnya akan sulit untuk berkembang.

“Tidak ada Baper (bawa perasaan) dalam dunia politik, menurut saya. Sebaliknya, justru pak Agus harus rasional dalam menyikapi dinamika politik ini,” tandasnya.(*)


BACA JUGA