#

Ke IYL-Cakka, Tokoh Bantaeng: Buat Apa Professor Kalau Tidak Peduli

Sabtu, 30 September 2017 | 16:56 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Bantaeng,GoSulsel.com –  Keberhasilan yang selalu didengung-dengungkan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah (NA), ternyata tak sebanding dengan apa yang dirasakan warganya.

Penilaian ini diungkapkan langsung kerabat dekat NA, Andi Baso Jalangkara, saat berbincang dengan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di Bantaeng, Sabtu (30/09/17). Sepupu NA ini justru kecewa dengan kepemimpinan teman kuliahnya itu di Jepang.

pt-vale-indonesia

Bagi Karaeng Saso, sapaan akrab Andi Baso, ia merasa malu terhadap masyarakat, karena dia salah satu yang membawa NA ke Bantaeng.

“Saya termasuk orang yang banyak berdosa, karena saya salah satu yang ikut menyampaikan berbagai gagasan NA saat itu. Tapi faktanya, banyak yang tidak ditepati,” kata Karaeng Saso.

Tak sampai di situ, teman kost NA di Jepang ini, juga mengeluhkan perhatian pemerintah kabupaten Bantaeng di era kepemimpinan NA selama dua periode terhadap sektor pendidikan.

Alasannya, perkampungan Jepang yang dikelolanya secara mandiri, sama sekali tak mendapat perhatian. Padahal selalu dibangga-banggakan diluar.

“Peserta didik di Bantaeng Ken atau perkampung Jepang, itu sudah mencapai 500 orang dari berbagai pelosok di Bantaeng. Sudah banyak yang berprestasi. Anggarannya sama sekali tak ada dari APBD Bantaeng,” tambah Karaeng Saso.

Ia mengaku tidak tertarik meminta bantuan ke NA, karena menganggap kurang peduli, meski jerih payahnya dalam mengembangkan SDM generasi sudah berjalan.

“Rata-rata yang kami bina ini adalah dari keluarga tidak mampu. Tapi selama ini, tidak ada respon dari Pemkab. Makanya selalu saya bilang, buat apa Professor kalau tidak mau berbagi,” paparnya.

Dalam silatuahmi ke IYL-Cakka sebelum melanjutkan kunjungannya ke Kajang Bulukumba, Andi Baso juga memperkenalkan puluhan peserta didiknya ke IYL-Cakka sambil berbahasa Jepang.

Tak hanya itu, para peserta didik ini, mulai dari SMP dan SMA juga antusias foto bersama dengan Punggawa Macakka yang sejak dulu dikenal punya perhatian terhadap pendidikan.(*)


BACA JUGA