Siapkan 15 Ribu Makanan Tradisional, Cakka Makan Bersama Warga

Jumat, 09 Februari 2018 | 21:38 Wita - Editor: Irfan Wahab -

Luwu, GoSulsel.com — Bagi masyarakat yang ingin menikmati ratusan ragam makan tradisional secara gratis, bisa menghadiri pameran dan sekaligus pesta makan besar di Lapangan Andi Djemma, kompleks perkantoran Pemda Luwu, Sabtu (10/2/18) pagi besok.

Sajian makanan tradisional itu akan disajikan Pemda dibawah komando, Andi Mudzakkar (Cakka) itu dalam bentuk kemasan sebanyak 15.000 paket dan juga sajian prasmanan. Kegiatan ini dilakukan dalam sebagai rasa syukur atas peringatan hari jadi Kota Belopa, Kabupaten Luwu yang ke-12.

pt-vale-indonesia

Bupati Luwu melalui Kabag Humas, Muhammad Ansir Ismu menyampaikan bahwa undangan makan bersama itu tidak hanya berlaku bagi masyarakat Kabupaten Luwu, tapi juga masyarakat kabupaten tetangga termasuk wisatawan domestik dan asing.

“Menu makanan akan disjikan dalam tradisional dari 22 kecamatan, 36 OPD, dan Sekretariat Pemda Luwu. Khusus OPD menyediakan sajian 250 porsi dan Sekretariat Pemda Luwu sebanyak 6.000 vorsi. Ada sedikitnya 15.000 porsi sajian makanan tradisional yang disajikan dan siap disantap secara gratis masyarakat. Mariki semua datang menikmati sajian ini sebagai bentuk syukur,” kata Ansir, Jumat siang tadi.

Selain dalam bentuk kemasan, sebutnya, bagian humas Pemda Luwu juga menyiapkan sajian prasmanan. “Kami siapkan konro. Juga ada kemasan nasi kotak,” jelasnya.

Menurut Ansir, dalam memperingati HUt Kota Belopa sebagai ibukota Kabupaten Luwu, setiap tahunnya memng sengaja dikemas berbeda. Konsepnya diseauaikan dengan perkembangan dn selera masyarakat.

“Konsep makan besar dan bersama ini memberikan filosofi bahwa kebersamaan antara pemda dan masyarakat harus tetap terjaga. Khususnya silaturrahim antara masyarakat itu sendiri. Apalagi, tahun ini kita menghadapi Pilkada serentak. Beda pilihan itu adalah bentuk demokrasi, tapi kebersamaan itu bentuk kedewasaan dan keimanan. Jadi, demokrasi harus tetap ditumbuhkan tapi semangat relugius dan semangat patuh regulasi juga harus tetap dijunjung dan dipertahankan sebagai pondasi dalam bermasyarakat,” tandas Ansir. (*)


BACA JUGA