SYL Sebut Tak Ada Indikasi Kekerasan Beragama di Sulsel

Selasa, 13 Februari 2018 | 17:01 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GO CAKRAWALA– Kasus penyerangan terhadap umat beragama di beberapa daerah di Pulau Jawa, diantaranya adalah penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Jogjakarta menjadi keprihatinan nasional.

Salah satunya dari Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang juga Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo. Menurut Syahrul, kekerasan dengan dasar apapun tak bisa dibenarkan, apalagi dengan latar belakang agama.

pt-vale-indonesia

Syahrul mengatakan di wilayah ini tidak ada indikasi kekerasan umat beragama sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini di Pulau Jawa.

“Kalau di Sulsel tidak ada, tidak ada indikasi seperti itu,” kata Syahrul, Selasa 13 Februari.

Ia mengatakan, kerukunan antar umat beragama di Sulsel sejak lama, telah terjalin dengan baik.

“Tidak ada orang yang merasa agamanya hanya untuk dirinya, agama untuk semua orang dan makhluk, semua harus nikmati agama yang damai,” tutur Syahrul.

Dalam berbagai kesempatan, Syahrul juga selalu berpesan kepada kepala daerah di 24 kabupaten/kota di Sulsel untuk senantiasa menjaga kerukunan, keamanan, dan situasi yang kondusif.

Kondisi wilayah yang aman dan kondusif, kata Syahrul, adalah modal pembangunan yang utama. Perekonomian suatu wilayah, tambahnya, hanya dapat berkembang jika ada jaminan keamanan.

“Sulsel selama ini aman-aman saja, mari kita jaga itu,” pungkasnya.(*)