#Menuju Parlemen 2019
Hilmiaty Asip Optimis Rebut Kursi DPRD Sulsel, Begini Bocoran Strateginya
Bulukumba, GoSulsel.com — Partai Hanura optimis mempertahankan kursi di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Bulukumba-Kabupaten Sinjai. Hal ini disampaikan oleh salah satu Caleg Hanura di Dapil 5, Hilmiaty Asip.ST saat dikonfirmasi GoSulsel.com, Sabtu (27/10/2018).
Legislator DPRD Bulukumba dua periode ini mengatakan, dengan kerja sama yang baik antar Caleg Hanura yang saling menyokong, perolah kursi di Dapil 5 sangat bisa dipertahankan.
Apalagi, kata Hilmy, sudah ada rujukan pemetaan basis pemilih Hanura pada periode 2014 lalu. Sehingga, kata dia, untuk melakukan pemetaan sebaran suara tidaklah susah, hanya membuka kembali salinan C1 pada Pileg 2014 lalu.
“Semoga kerja-kerja terstruktur dan terukur itu bisa tercapai,” kata Hilmy, sapaan akrabnya.
Figur perempuan yang menggunakan tagline ‘Lanjutki Kakak’ ini menambahkan, Hanura adalah partai yang selalu mendekatkan diri dengan masyarakat, sehingga benar-benar memahami nurani rakyat.
Atas dasar itu, dirinya optimis, Hanura akan tetap mempertahankan kursi di parlemen. Ditanya soal kompetisi perebutan suara terbanyal diinternal Hanura, Hilmiaty Asip menilai bahwa sesama Caleg Hanura bukanlah kompetisi, melainkan kerja sama.
Ditanya lebih jauh, dia tidak menampik menargetkan kursi Hanura, apalagi diketahui pada Pileg 2014 lalu, Andi Faradillah Abdal pindah Daerah Pemilihan (Dapil) ke Dapil Maros-Pangkep-Barru dan Parepare.
Sementara Andi Takdir yang sebelumnya menjabat sebagai legislator sebelum digantikan Andi Faradillah Abdal bukanlah pemilik suara terbanyak. Andi Takdir saat itu adalah Pengganti Antar Waktu (PAW) saat Andi Usdar meninggal dunia.
Untuk duduk mewakili Hanura di DPRD Sulsel, Hilmiaty Asip menargetkan 15.000 suara di Kabupaten Bulukumba, dan 5.000 di Kabupaten Sinjai. Artinya sebanyak 20.000 akumulasi secara keseluruhan. Target itu dinilainya sangat rasional.
“Target untuk Bulukumba sekitar 15.000 an. Yah saya realistis saja, kalau di Sinjai syukur kalau bisa maksimal 5.000. Tapi tetap saya menggarap di Sinjai,” tandasnya.
Ditanya soal strategi untuk menggapai target itu, dia mengaku telah melakukan pemetaan politik dan hitung-hitungan matematis, hanya saja dia enggan untuk membeberkanya.
“Biarlah strategi itu menjadi konsumsi di internal kami,” tuturnya singkat.(*)