Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah usai membuka Rakor Siaga Cuaca Esktrem di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu (14/11/2018).

Anggaran Tanggap Darurat Sulsel Rp 20 Miliar, Cukupkah?

Rabu, 14 November 2018 | 20:02 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah menyebutkan tahun 2019 mendatang pihaknya telah menyiapkan Rp.20 miliar untuk dana tanggap darurat. Angka ini menurutnya masih sedikit jika melihat potensi bencana yang ada.

“Dana tanggap darurat harus lebih besar minimal 1 persen dari APBD kita atau sekitar Rp100 miliar. Supaya ketika terjadi apa-apa dengan cepat kita bisa menyentuh masyarakat, kalau model sekarang ini hanya sekedar kalau terjadi apa-apa,” katanya, usai membuka Rakor Siaga Cuaca Esktrem di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu (14/11/2018).

pt-vale-indonesia

Dalam kesempatan tersebut, NA juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama lainnya. Tujuannya agar Sulsel bisa dihindarkan dari musibah atau bencana dengan doa dari alim ulama atau tokoh agama.

Tak hanya itu, setiap kabupaten/kota juga diminta menyiapkan bantuan logistik. Stok logistik yang ada di BPBD kabupaten/kota tak boleh kosong selama masa siaga musim penghujan ini.

“Logistik kita tak boleh kosong, kalau ada kejadian semua bersinergi termasuk TNI-Polri. Sehingga masyarakat merasakan kehadiran pemerintah kalau ada musibah,” ucap mantan bupati Bantaeng ini.

NA juga mengingatkan pentingnya keberadaan helikopter saat ini. Hal ini untuk mendukung kegiatan tanggap darurat jika terjadi bencana. Hanya saja upaya pengadaan helikopter ini mendapat penolakan dari beberapa pihak.

“Saya pikir ini tinggal pemahaman kita terhadap heli itu. Sama dengan kemarin di Palu begitu banyak logistik yang masuk tapi tidak bisa terdistribusi dengan baik karena jalan rusak dan heli cuma satu,” sebutnya.

Kepala BPBD Sulsel, Syamsibar menyebutkan untuk pos anggaran darurat ditempatkan di keuangan daerah. Penggunaannya dilakukan jika terjadi bencana atau musibah.

Soal helikopter, Syamsibar mengakui Sulsel dengan medan dan kondisi alam yang luas memang sangat butuh. “Heli itu untuk pemantauan dan evakuasi dengan cepat, semoga secepatnya ada jangan kita pinjam terus,” pungkasnya.(*)

 


BACA JUGA