Danny Pomanto pungut sampah di Losari, Jumat (22/3/2019)

Danny Turun Langsung Pungut Sampah di Pantai Losari

Jumat, 22 Maret 2019 | 18:53 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto ikut memungut sampah pada kegiatan Kerja Bakti dan Bakti Sosial dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dilaksanakan kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan. Kegiatan berlangsung di Anjungan Toraja Mandar Pantai Losari, Jumat, (21/3/2019).

Danny menyebut jika pemilihan Pantai Losari yang menjadi pusat kegiatan sudah sangat tepat. Hal ini lantaran persoalan sampah di tempat tersebut sangat komplit dan sensitif.

pt-vale-indonesia

“Jika pantai losari kotor maka pikiran orang, Makassar ini kotor, sebaliknya jika tempat itu bersih maka orang akan menilai Makassar bersih tanpa harus melihat di tempat lain,” jelas Danny.

Masalah mendasar di pantai losari adalah sampah plastik. Persoalan plastik di laut keluar dari muara kanal. Hanya saja, ungkap Danny, kesulitan pemerintah kota karena kanal adalah otoritas balai pemerintah pusat. Sementara laut di bawah penguasaan pemerintah provinsi. Sehingga pemerintah kota yang mendapat kecaman jika kotor.

“Karena itu kami tidak tinggal diam, dan alhamdulillah teman-teman tidak pernah surut semangatnya untuk membersihkan laut kita,” kata Danny Pomanto.

Diketahui, sampah di Makassar sendiri mencapai 1.200 ton per hari. Dalam 2 tahun terakhir pemerintah telah berhasil mereduksi hingga 30 persen. Sehingga produksi sampah sisa 900 ton.

Danny menjelaskan hal tersebut berkat kehadiran 1.000 bank sampah swadaya masyarakat. Bank sampah ini tumbuh dan berkembang dengan baik hingga mampu menghidupi 32.000 kepala keluarga.

Sementara itu, Kajati Sulsel, Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Indonesia bersih ini adalah program ibu negara RI yang perlu kepeduliaan semua pihak. Bagaimana menjaga lingkungan bersih, bukan hanya lingkungan kota, pasar, laut, tetapi juga pada lingkungan rumah tangga.

Sampah plastik memang menjadi persoalan besar. Paling sulit dileburkan. Karena ia susah menyatu dengan tanah apalagi air. Butuh waktu bertahun-tahun dan sangat susah hancur.

“Secara umum memang penggunaan plastik masih sangat banyak. Tapi ini pelan-pelan akan dihilangkan. Agar penggunaan plastik tidak berdampak pada lingkungan,” imbuhnya.

Akan tetapi, dengan pasukan orange yang dimiliki serta semakin sadarnya warga Makassar, Ia optimis kota Makassar ke depan akan jadi daerah pariwisata sangat bagus ke depan.

“Kalau kita lihat tempat di belakang saya (pantai losari) sangat indah. Maka salah satunya adalah mengurangi sampah agar tidak mencemari dan tetap indah,” ungkapnya.(*)


BACA JUGA